Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jualan Hyundai Global Melorot pada 2017

Kompas.com - 05/01/2018, 09:42 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Seoul, KompasOtomotif – Penjualan satu tahun penuh Hyundai dan Kia di 2017 harus turun 7 persen, dibanding periode yang sama di 2016 atau hanya 7,25 juta unit. Melemahnya pasar di wilayah utama seperti Amerika dan China dianggap menjadi penyebabnya.

Seperti diketahui pada awal 2017 lalu, pemerintah China dan Korea Selatan sempat mengalami ketegangan, lantaran dipasangnya sistem pertahanan rudal Amerika Serikat, Terminal High-Altitude Area Defense System (THAAD) di Korea Selatan. Ini yang menyebabkan penjualan Hyundai di China merosot.

Selain China dan Amerika, Indonesia juga mengalami hal serupa di mana dua pemain Korsel tersebut mengalami kemerosotan. Dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), gabungan Hyudai dan Kia turun 19,28 persen atau hanya 2.010 unit (Januari-November).

Baca juga : Hyundai Terimbas Rudal AS di China

Tak hanya turun, grup Hyundai juga tak bisa memenuhi target yang dipatok di angka 8,25 juta unit seluruh dunia. Memandang 2018, produsen otomotif asal korea tersebut akhirnya mencoba realistis dan tak mau mematok target tinggi.

Hyundai i30 N Hyundai i30 N

Penjualan gabungan di 2018 diharapkan tumbuh hanya 4 persen saja, atau menjadi 7,55 juta kendaraan. Target tersebut memertimbangkan pemulihan yang lambat dari kemerosotan SUV di Amerika Serikat dan ketegangan diplomatik dengan China.

"Pasar diperkirakan akan sulit, karena perlambatan di pasar utama seperti AS dan China, pertumbuhan ekonomi global dan proteksionisme perdagangan yang berkepanjangan di negara-negara besar," ujar Hyundai Motor dalam pernyataan resminya mengutip Reuters, Kamis (4/1/2018).

"Target untuk Hyundai dan Kia tahun ini juga lebih rendah dari perkiraan. Ini tampaknya menjadi target konservatif, yang mencerminkan kesulitan Amerika Serikat dan pemulihan yang lamban di China yang sedang berlangsung," ujar Kim Jin-woo, Analis di Korea Investment & Securities.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com