Jakarta, KompasOtomotif – Kementerian Perindustrian sudah menyatakan sikap tidak memberikan insentif fiskal buat pengembangan sepeda motor listrik di dalam negeri. Sementara itu, pihak PT Astra Honda Motor (AHM) berpendapat, bantuan insentif fiskal bisa membantu percepatan produksi motor listrik di Indonesia.
Baca: Sepeda Motor Listrik Bakal Tanpa Insentif Fiskal
Pihak AHM menjelaskan, memproduksi motor listrik secara lokal masih belum bisa dipandang positif dari segi bisnis perusahaan. Biaya produksinya dinilai tinggi sebab berbagai komponennya, seperti baterai dan motor penggerak listrik, harganya mahal.
“Jadi sebenarnya bagi kami sendiri sebagai Agen Pemegang Merek (APM), insentif sebenarnya salah satu yang bisa mendorong kami lebih cepat untuk mengadopsi motor listrik di negara ini. Bukan jadi hambatan, tetapi harapannya bisa diberikan,” kata Presiden Direktur AHM Toshiyuki Inuma, Kamis (9/11/2017).
Inuma menjelaskan ingin motor listrik Honda di Indonesia memiliki performa setara atau bahkan melebihi model motor bensin yang selama ini dijual. Dari acuan itu, AHM kelihatannya tidak mau melahirkan motor listrik cuma sebagai “syarat” tapi ingin model yang fungsional.
“Maka mau tidak mau biaya produksinya sangat tinggi. Jika ada bantuan insentif maka itu akan lebih memudahkan terpenetrasinya pasar motor listrik di negara ini,” kata Inuma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.