Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nekat Beri Insentif Motor Listrik CBU, Bunuh Bangsa Sendiri

Kompas.com - 19/08/2017, 08:21 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Bogor, KompasOtomotif – Gesits sebagai calon sepeda motor listrik nasional, resmi akan diproduksi di fasilitas perakitan milik PT Wika Industri dan Konstruksi, mulai 2018. Kepastian ini terjadi setelah penandatanganan nota kesepahaman, antara PT Gesits Indonesia san Wika, disaksikan langsung oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir di Cileungsi, Jumat (18/8/2017).

Proyek ini digagas oleh Garansindo Group bersama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Gesits diharapkan bisa jadi pioneer tumbuhnya industri otomotif hasil buah tangan bangsa sendiri, kata Muhammad Nur Yuniarto, Kepala Proyek Gesits, yang juga peneliti ITS.

Namun, pemerintah malah terendus akan membuka keran impor sepeda motor listrik impor (CBU) dengan iming-iming insentif. Rencana ini tertuang dalam draft Perpres terkait Percepatan Pemanfaatan Tenaga Listrik untuk Transportasi yang diperoleh KompasOtomotif, belum lama ini.

Mengenai hal ini, CEO Garansindo Group Muhammad Al Abdullah memyanpaikan pendapatnya. Menurutnya, pemberian insentif seperti itu bukan hal yang tepat, untuk sepeda motor listrik terutama. Pasalnya, industri dalam negeri sudah ada yang berhasil masuk dalam tahap komersialisasi atau industrialisasi, seperti Gesits.

Baca juga : Jangan Pandang Gesits Sebagai Bisnis, Tapi Perjuangan Indonesia

“Kalau insentif CBU diberikan untuk mobil listrik (atau hybrid) kami setuju, untuk transisi, karena memang mobil belum cukup siap. Namun, jika sepeda motor listrik yang dibukakan keran CBU (dapat insentif), namanya membunuh bangsa sendiri,” ujar pria dengan panggilan Memet, Jumat (18/8/2017).

“Bukan tanpa alasan, pasalnya industri otomotif roda dua dalam negeri sudah mampu mengembangkan motor listrik sendiri, seperti Gesits,” ucap Memet.

Gesits sendiri akan mulai diproduksi pada 2018 dengan volume mencapai 50.000 unit, dan ditambah terus hingga 100.000 unit setahun. Meski di awal hanya akan memenuhi pasar domestik, pihak Garansindo dan ITS juga berharap produk ini bisa ekspor.

“Tidak perlu khawatir soal infrastruktur, motor bisa di-charge di rumah, atau bisa di-swap di outlet-outlet (yang sudah bekerjasama dengan Gesits). Soal purna jual juga aman, kami berikan garansi lima tahun, dan tidak ada lagi ganti oli mesin,” tutur Memet.

Pihak Kementerian Perindustrian juga sudah mengonfirmasi, kalau insentif yang tercantum dalam Perpres tidak untuk sepeda motor, tapi khusus untuk mobil. Semoga saja itu akan direalisasikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com