Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik Tidak Bisa Hidup Tanpa Bantuan Pemerintah

Kompas.com - 05/10/2017, 12:29 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Indonesia tidak bisa berpaling, pabrikan otomotif global telah mengarahkan haluan ke teknologi listrik. Dampaknya pasti sampai ke Indonesia, maka itu pemerintah diharapkan mesti bijak mengawal masuknya teknologi listrik ke dalam negeri.

Salah satu merek yang tengah gencar mempromosikan kendaraan ramah lingkungan berteknologi listrik yaitu BMW Group Indonesia. Merek asal Jerman itu sudah meluncurkan kendaraan hibrida pertama mereka, mobil sport i8 dan hatchback murni listrik i3.

Melanjutkan momentum, BMW Group Indonesia menyatakan, bakalan fokus ke kendaraan e-mobility pada tahun depan. Harapannya, sama seperti diminta banyak merek lain, pemerintah memberikan bantuan biar mobil-mobil listrik bisa berkembang.

“BMW i8 dan i3, untuk bisa hidup di Indonesia pasti butuh keuntungan fiskal dan non-fiskal. Seperti misalnya pajak, bebas parkir, bebas di jalan tanpa hambatan,” kata Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia Jodie O’tania, Selasa (3/10/2017).

Kebijakan seperti itu mengaca dari penerapan aturan mobil listrik yang ada di berbagai negara. Nowegia dikatakan Jodie sebagai negara yang bersahabat dengan mobil listrik dan China sebagai negara dengan kendaraan listrik terbesar di dunia.

Baca: BMW Indonesia Siapkan 10 Model Baru Tahun Depan

Jodie mengatakan BMW Group Indonesia sudah menyiapkan model kendaraan listrik baru pada tahun depan. Rencana itu akan terlaksana walaupun pemerintah belum mengeluarkan kebijakan tentang mobil listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau