Bus Pariwisata Baru Milik PO Pakar Wisata, Pakai Bodi Laksana

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pakar Utama (PO Pakar Wisata), memiliki bus baru produksi Karoseri Laksana. Setelah sebelumnya meluncurkan model medium bus, kini PO Pakar Wisata merilis varian big bus dengan bodi Legacy SR3.

Varian terbaru ini diberi nama Legacy SR3 Neo HD Prime Ultimate Edition. Penamaan "HD Prime" mengindikasikan tinggi bus yang termasuk kategori standard deck atau sekitar 3,7 meter dan menggunakan model kaca ganda (double glass).

Sementara "Ultimate Edition" merupakan penamaan dari Karoseri Laksana untuk varian dengan fitur dan aksesori lengkap.

Baca juga: Penyebab Bus Listrik di Kabupaten Bogor Belum Beroperasi Sesuai Jadwal

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by KAROSERI LAKSANA (@laksanabus)

Beberapa detail eksterior yang membedakan varian ini antara lain bumper depan dengan desain yang lebih pendek dan dilengkapi Daytime Running Light (DRL), lekukan bodi di sisi samping, serta desain bagian belakang yang lebih agresif.

Bus PO Pakar Wisata ini menggunakan warna dasar putih dengan logo tiga lingkaran yang serupa dengan yang digunakan oleh PO Kramat Djati.

Hal ini dikarenakan PO Pakar Wisata masih berada dalam satu grup perusahaan dengan PO Kramat Djati, sehingga menggunakan livery yang serupa sebagai identitas.

Baca juga: Cara Memastikan Keaslian Nomor Rangka dan Mesin Motor Bekas

Interior kabin bus dilengkapi dengan kursi yang disusun dengan konfigurasi 2-2 dan dilengkapi sandaran tangan. Fasilitas yang tersedia terbilang standar, meliputi dispenser air minum di bagian depan, televisi, serta colokan USB Type A dan Type C yang terintegrasi di louver AC.

Bus PO Pakar Wisata ini tidak dilengkapi dengan toilet, sehingga area belakang kabin dimaksimalkan untuk tempat duduk penumpang.

Selain itu, tidak terdapat pula sekat atau ruang khusus merokok (smoking room) mengingat bus ini telah dilengkapi dengan sistem pendingin udara (AC).

Untuk sasis, PO Pakar Wisata mempercayakan pada Hino RK 280, varian ladder frame dengan mesin standar Euro 4.

Desain ini membuat sasis masih terlihat di bagian bagasi, meskipun tidak sepenuhnya terbuka seperti pada model bus dengan sasis space frame seperti Hino RM 280.