Tangerang, KompasOtomotif - Selain memproduksi mobil dan sepeda motor untuk kebutuhan domestik, Suzuki Sales Indonesia (SIS) juga ekspor kendaraan dalam bentuk utuh (completely built up/CBU), melalui Suzuki Indomobil Motor (SIM). Januari hingga Juli 2017, SIM mengaku sudah mengangongi pemasukan perusahaan sebesar Rp 5,5 triliun dari ekspor.
Prestasi tersebut diklaim dari meningkatnya volume ekspor baik dalam bentuk completely knocked down (CKD) atau CBU. Bila dijabarkan, kenaikan untuk CKD mencapai 220 persen dari semestar pertama 2016, sedangkan CBU, 103 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016.
"Pada tahun 2017, SIM berhasil menambahkan distributor penjualan ekspor roda empat yaitu Negara Timor Leste di Benua Asia dan Benin di Benua Afrika. Dengan aktivitas ekspor roda empat yang kami lakukan mampu memberikan kontribusi sebanyak 27 persen terhadap sales amount perusahaan,” ucap Hady Surjono Halim Departement Head of Export SIM dalam konferensi pers di Tangerang, Jumat (18/8/2017).
Baca : Suzuki Rangkul Bengkel Umum buat Servis Mobil dan Motor
Hady menjelaskan bahwa kedepannya SIM menargetkan membawa distributor baru di beberapa negara yang ada di kawasan Timur Tengah, Asia, Oceania, Amerika Latin, serta Afrika. Untuk target hingga akhir 2017, SIM mematok 22.095 unit untuk CBU dan 25.488 unti untuk CKD.
Untuk pasar CBU, mobil yang dikirim merupakan produk APV dan Ertiga, sedangkan untuk CKD mulai dari Ertiga, Karimun Wagon R , sampai Carry 1000. Tidak hanya bermain di ranah CBU dan CKD, SIM juga mengalami petumbuhan pada penjualan komponen untuk Karimun Wagon R, Celerio, Ciaz, dan Ertiga.
Sementara untuk motor, SIM juga ikut merasakan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2015, Suzuki berhasil mengekspor 103.678 unit motor, pada 2016 naik menjadi 106.604 unit dengan kontribusi 10,68 persen dengan jangkauan 34 negara mulai dari Asia, Eropa, Amerika Selatan, Ocenia, Afrika, dan Timur Tengah.
Sedangkan dari suku cadang, pencapaian positif di 23 negara untuk roda dua, dan 91 negara untuk roda empat sebesar Rp 115 miliar pada 2016 membuat SIM optimistis dengan adanya kenaikkan. Target yang dikejar adalah Rp 131 miliar.
"Melihat potensi pengembangan ekspor suku cadang dan aksesoris resmi semakin besar, kami berencana mengekspansi Suzuki Genuine Oil dan terus melakukan pengembangan," kata Antonius Surono, selaku Export Part Sales Section Head SIM.