Morotai, KompasOtomotif – Lahirnya Sigra sebagai produk Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) tujuh penumpang, bukan hanya membantu Daihatsu menambal penurunan penjualan yang dialami Xenia, tapi juga memperluasnya.
Pada semester pertama 2017 ini saja, wholesales Sigra mencapai 18.313 unit, sementara Xenia 18.869 unit, atau hanya selisih 556 unit. Namun, kondisi ini dikatakan bukan merupakan situasi “saling bunuh” antar satu merek, tapi sebagai pelebaran pasar.
Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & CR Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) menyontohkan, ketika Xenia bermain sendirian di pasar MPV misalnya, hanya ada di angka 2.500-a unit, sementara setelah ada Sigra, pasar MPV bisa mencapai 6.000-a unit.
“Karena sekarang gini, kalau Xenia 2.500-an dan Sigra 3.500-an, berarti menjadi 6.000 unit jumlahnya untuk MPV kami. Padahal waktu Xenia main sendiri hanya sekitar sampai 3.000-an unit per bulan. Berarti ada penambahan market, walaupun ada konsmen yang juga berpindah dari Xenia ke Sigra,” ujar Hendrayadi, Jumat (21/7/2017).
Kemampuan Sigra menempel Xenia ini, kata Hendrayadi lantara kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, seperti bisa mengakomodasi kebutuhan 7-penumpang dan harganya yang terjangkau, karena masuk ke dalam program mobil murah pemerinta (KBH2).
“Kedua produk tersebut sasaran terbesarnya masih first time buyer. Namun nanti kami harus survey Sigra lagi setelah satu tahun ini, karena price range-nya sudah melebar,” ucap Hendrayadi.