Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ford Indonesia Berencana Turunkan Harga Mobilnya

Kompas.com - 22/01/2010, 16:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki awal tahun 2010, PT Ford Motor Indonesia (FMI) melakukan gebrakan berani. ATPM Ford di Indonesia itu berencana menurunkan harga mobil. Karena, sesuai perjanjian perdagangan Free Trade Area (FTA) ASEAN, per 1 Januari 2010 impor bea masuk (BM) mobil CBU dihapuskan (nol persen) dari posisi sebelumnya 5 persen di 2009.

Presiden Direktur FMI Will Angove mengatakan, pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam mengikuti perjanjian FTA ASEAN. sejak 1 Januari 2010, FMI telah menikmati BM nol persen dalam memasukkan unitnya ke Indonesia. "Saat ini kami tengah memperhitungkan dengan pihak pusat apakah akan menurunkan harga. Kesempatan itu memang ada, dalam dua hingga tiga bulan ke depan kami akan segera putuskan," ujar Will dalam Media Gathering FMI di Buddha Bar, Jakarta Pusat, Jumat 22/1/2010.

Ditambahkannya, untuk tahap awal FMI sejak Januari telah melakukan berbagai promosi penjualan seperti cicilan ringan, bunga nol persen, hingga penurunan uang pangkal. Selain itu, tawaran lain yang coba dilakukan FMI adalah dengan menawarkan paket aksesoris.

"Keputusan menurunkan harga sangat dipengaruhi oleh komponen pajak yang diterapkan dan nilai tukar rupiah. Jangan sampai kita menurunkan harga, tiba-tiba rupiah melemah dan harganya naik lagi. Jadi harus hati-hati," papar Will.

Sementara itu, sepanjang tahun lalu Ford berhasil mencatatkan penjualan ritel sebanyak 6.477 unit. Dari angka tersebut Ranger menyumbangkan penjualan 4.255 unit, Everest 1.225 unit, Focus 718 unit, dan Escape 279 unit.

"Total penjualan tahun lalu merupakan yang terbaik kedua dari 2008 yang mencapai 7.754 unit. dan ini merupakan rekor kedua yang bagus," bangga Will.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com