JAKARTA, KOMPAS.com - Usai absen pada tahun 2024 karena tahun politik, gelaran balap mobil listrik atap terbuka Formula E kembali ke Indonesia, pertengahan Juni 2025.
Jakarta E-Prix 2025 ini akan berbeda dengan tahun 2022 dan 2023 silam.
Baca juga: Jelang Mudik Lebaran, Waktu yang Tepat untuk Ganti Ban Mobil
Sebab, balapan kali ini akan memakai mobil baru Gen3 Evo, mobil listrik Formula E paling kencang saat ini.
Gemma Roura, Project Director Formula E Operations (FEO) untuk Jakarta E-Prix, mengatakan bahwa balapan kali ini akan jadi salah satu yang paling menarik di kalender musim ke-11.
Apalagi, kata Gemma, pihaknya selalu menantikan kembali ke Indonesia karena basis penggemar di Indonesia merupakan yang terbaik di dunia.
"Hal yang paling istimewa adalah para penggemar. Maksud saya, penggemar Indonesia adalah penggemar terbaik di dunia. Itu sudah pasti," kata Gemma saat ditemui di Jakarta, awal pekan ini.
Baca juga: Marquez Dukung Aturan Pebalap Cedera Boleh Tes Motor Sebelum Balap
"Kami tidak berbeda dalam format untuk balapan, jadi kami memiliki sesi latihan bebas pada hari Jumat, kualifikasi pada hari Sabtu (balapan hari Minggu), dan keterlibatan komunitas pada hari Jumat," ujarnya.
Menurut Gemma, Formula E merupakan kejuaraan balap paling muda jika dibandingkan dengan kejuaraan lain.
Baca juga: Citroen Mulai Studi Pasar Mobil Hybrid di Indonesia
Meski Formula E baru memasuki musim ke-11 dan masih tergolong baru, pertumbuhan jumlah penggemarnya termasuk yang paling pesat.
Gemma mengatakan, Formula E saat ini merupakan kejuaraan motorsport dengan ranking keempat paling diminati di dunia setelah Formula 1, MotoGP, dan WRC.
Basis penggemar Formula E naik 23 persen sejak tahun lalu, mencapai 379 juta penonton.
Baca juga: Penumpang Bus Transjakarta Bisa Dapat Takjil Buka Puasa Gratis
Gemma menambahkan bahwa Formula E adalah satu-satunya kejuaraan balap mobil tingkat dunia yang berlangsung di Indonesia.
"Formula E adalah kejuaraan yang paling muda dibandingkan yang lainnya, namun memiliki pertumbuhan penonton sebesar 35 persen. Kami senang melihat perkembangan balapan ini dan sangat senang bisa kembali ke Indonesia," katanya.
"Karena ada banyak kesamaan antara Indonesia dan Formula E. Indonesia menunjukkan inisiatif luar biasa dalam ajang motorsport, terutama terkait dengan keberlanjutan, teknologi, dan berbagai hal positif lainnya yang terjadi di Jakarta," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.