Pemerintah India telah menasionalisasi Maruti, yang berdiri sejak 1971 sebagai proyek untuk memproduksi "mobil rakyat".
Maruti awalnya mencari mitra asing dan menjalin kolaborasi dengan Renault.
Namun, kerjasama tersebut gagal karena produk Renault terlalu mahal dan boros bahan bakar.
Usaha kolaborasi dengan produsen lain juga ditolak.
Kebangkitan kolaborasi dengan Suzuki terjadi setelah tim Maruti menemukan artikel tentang desas-desus kesepakatan dengan Daihatsu, yang juga ditolak.
Osamu kemudian mengirim pesan kepada Maruti dan mengundang mereka kembali ke Jepang untuk menawarkan kesempatan kedua.
Kerjasama pun terjalin, menghasilkan peluncuran mobil hatchback Maruti 800 pada tahun 1983, yang sukses besar di pasaran.
Saat ini, Maruti Suzuki tetap menjadi salah satu pemain utama di pasar mobil India dengan penguasaan sekitar 40 persen.
Osamu, yang sering menyebut golf dan pekerjaannya sebagai kunci kesehatan, menyerahkan posisi CEO kepada putranya, Toshihiro, pada tahun 2016.
Meski demikian, ia tetap menjabat sebagai ketua selama lima tahun berikutnya hingga usia 91 tahun, sebelum beralih ke peran penasihat hingga akhir hayatnya.
Kehilangan Osamu Suzuki bukan hanya kehilangan bagi keluarga, tetapi juga bagi dunia otomotif yang telah diwarnai oleh kepemimpinannya dan inovasi yang telah ia luncurkan selama kariernya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.