JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) memastikan bahwa harga Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid akan mengalami penurunan pada 2025.
Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang memberikan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 3 persen untuk kendaraan berjenis hybrid yang mulai berlaku tahun depan.
Meskipun regulasi turunan mengenai syarat produk penerima insentif tersebut belum diterbitkan, Direktur Pemasaran TAM, Anton Jimmi Suwandy, menyatakan bahwa kedua model tersebut merupakan kandidat kuat penerima manfaat kebijakan ini.
Baca juga: Geely Bakal Hadir Lagi di Indonesia, Bawa Mobil Listrik EX5
"Harus turun, harus turun. Jadi, seperti komitmen kami di Toyota, setiap ada subsidi, insentif, atau kebijakan dari pemerintah, kami akan transparan dan langsung menerjemahkannya ke harga," ujar Anton saat ditemui di Jakarta belum lama ini.
"Jadi, meski ada kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta opsen pajak dan faktor lainnya, harga OTR tetap akan turun," lanjutnya.
Anton menjelaskan, terdapat beberapa aspek yang memengaruhi harga jual suatu kendaraan, seperti kenaikan PPN menjadi 12 persen dan aturan opsen pajak, yang memungkinkan pemerintah daerah memungut Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) pada 2025.
Namun, untuk seberapa besar dampak kebijakan tahun depan (pemberlakuan insentif PPnBM 3 persen di tengah penyesuaian pajak lainnya), disebutkan bahwa Toyota masih menunggu detail regulasi dari pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
Baca juga: Pemadam Kebakaran Minta Petunjuk Potong Kabel Baterai Mobil Listrik
“Kami harus mengetahui seperti apa pengaturan dan perhitungan dalam Juklak dan Juknis nanti. Perhitungan kasarnya sudah ada, tetapi sebaiknya kami menunggu regulasi resmi,” ungkapnya.
Adapun potensi Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid untuk mendapatkan insentif PPnBM 3 persen cukup besar, mengingat keduanya telah dirakit di dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 70 persen.
"Kemungkinan besar kedua produk ini layak menerima insentif karena sudah diproduksi secara lokal dengan TKDN di atas 70 persen. Saya rasa, ini adalah kandidat-kandidat kuatnya," ujar Anton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.