Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah SPKLU Belum Sebanding dengan Pertumbuhan Mobil Listrik

Kompas.com - 14/12/2024, 10:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com – Pertumbuhan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) saat ini dinilai masih belum sebanding dengan peningkatan populasi mobil listrik.

Studi pemerintah menyebut pada tahun 2030 mendatang akan membutuhkan sekitar 32.000 unit SPKLU, sementara saat ini jumlah SPKLU yang tersedia masih sekitar 2.000 unit.

Baca juga: Jangan Lupa Servis Mobil Sebelum Dipakai Libur Nataru

Vice President Occupational Health & Safety PLN Andhy Dharma menjelaskan, hingga Agustus 2024, jumlah SPKLU yang dikelola oleh PLN mencapai 2.015 unit. Angka ini belum termasuk SPKLU yang dibangun oleh sektor swasta.

Salah satu fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersedia di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Dok. PLN Salah satu fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersedia di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

"Terkait dengan jumlah SPKLU yang saya bisa klarifikasi diperkirakan sampai dengan Agustus (2024), pengembangannya yaitu 2.015 unit jumlah SPKLU," kata Andhy menjawab Kompas.com, akhir November lalu.

"Memang masih sangat besar gap (jaraknya) kalau kita mengacu pada 2030 di mana dengan (populasi) EV yang diperkirakan ada di 601.100 unit dengan rasio 1:17 itu butuh sekitar 22.300 (SPKLU)," ujarnya.

Baca juga: Risiko Kerusakan Motor bila Kemasukan Air Hujan

Meski demikian, Andhy optimis bahwa ke depan, jumlah SPKLU akan terus berkembang pesat.

Ilustrasi SPKLU di rest area Tol Trans Jawa.Dok. PT Jasa Marga Ilustrasi SPKLU di rest area Tol Trans Jawa.

Baca juga: Perbedaan Aplikasi Charge.IN dan PLN Mobile untuk Mobil Listrik

PLN terbuka untuk bekerjasama dengan pihak swasta dalam pengembangan SPKLU. Dengan kolaborasi ini, diharapkan pertumbuhan dan penyebaran SPKLU dapat lebih cepat dan merata di seluruh wilayah.

"Tapi sekali lagi ini bagian dari pemberdaan ekosistem juga," kata Andy.

"Akan banyak kemungkinan nanti bisa menarik pihak swasta untuk bisa terlibat karena juga dibuka sistem seperti kemitraan, ya kami akan turut memeprcepat ketersediaan SPKLU tersebut," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau