KLATEN, KOMPAS.com - Terjadi tabrakan beruntun melibatkan truk dengan beberapa kendaraan di Tol Cipularang KM 92, Senin (11/11/2024) pukul 15.15 WIB. Truk tersebut diduga mengalami rem blong dan menghantam belasan kendaraan di depannya.
Peristiwa tersebut banyak mendapatkan sorotan dari berbagai pihak. Khususnya terhadap para korban yang sudah tertib, tapi masih jaga celaka karena kesalahan atau kelalaian pengguna jalan lain.
Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, kondisi jalan raya tidak pernah aman, maka dari itu setiap hendak menggunakannya harus siap dengan segala risiko yang ada, dan perlu selalu waspada.
Baca juga: Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Tol Cipularang, Ini Besarannya
“Jalan raya itu sangat rumit, banyak variabel yang mempengaruhi keselamatan, maka dari itu sebagai pengguna jalan kita harus mawas, setertib-tertibnya kita, itu hanya membantu mengurangi peluang risiko terjadinya celaka,” ucap Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.
Jusri mengatakan, bisa saja ada kendaraan di belakang yang tidak mampu untuk berhenti ketika kita hendak berhenti seperti di lampu merah atau kemacetan. Dalam hal ini, ketertiban tetap perlu diterapkan, hanya saja ada beberapa hal yang bisa dilakukan guna mengurangi risiko saat berhenti.
“Kita perlu mengantisipasi dari jauh sebelum memutuskan untuk berhenti, sebisa mungkin kita tidak berhenti terlalu lama, jika terpaksa berhenti lah sebentar saja, karena peluang ancaman bahaya sangat tinggi,” ucap Jusri.
Baca juga: Bukan Lajur atau Kondisi Jalan, KNKT Ungkap Penyebab Sering Kecelakaan di Tol Cipularang
Jusri mengatakan, setiap pengemudi yang terpaksa berhenti, tetap perlu melihat kaca spion, untuk memastikan aman, dan selalu sigap untuk bisa menghindar ketika melihat ada kendaraan dari belakang yang tidak mampu berhenti.
“Jangan santai-santai, main HP, cek spion, karena bisa saja Anda ditabrak dari belakang, cek sampai ada dua atau tiga kendaraan yang berhenti baru boleh santai, itu kendaraan akan menjadi tameng” ucap Jusri.
Menurut Jusri, pengguna jalan raya perlu mengutamakan tertib dalam berlalu lintas, meski tetap saja ada ancaman dari kesalahan pengguna lain. Karena, tertib berlalu lintas memang tidak menjamin seseorang selamat dari celaka, tapi hanya mengurangi risiko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.