Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maling Spion Mobil Harus Ditindak Serius, Kerugian Bisa Jutaan Rupiah

Kompas.com - 12/11/2024, 15:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencurian kaca spion mobil kembali marak di Indonesia, dengan pelaku yang semakin berani beraksi di tengah keramaian.

Salah satu kejadian terbaru terekam dalam video viral yang diunggah akun Instagram @dashcamindonesia, yang menunjukkan aksi pencurian spion di Jalan Raya Tomang, Jakarta Barat, pada Selasa (12/11/2024).

"Seorang pria nekat mencuri spion mobil di tengah keramaian Jalan Raya Tomang. Meski banyak kendaraan yang melintas, pelaku tetap melancarkan aksinya tanpa memperdulikan situasi sekitar," tulis keterangan video tersebut.

Baca juga: Terjadi Lagi, Aksi Maling Spion Mobil di Tengah Jalan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

Meski terlintas sepele, menjadi korban pencurian spion sangat merugikan. Pasalnya harga spion baru cukup mahal yaitu berkisar antara Rp 500.000 sampai Rp 9 jutaan tergantung model dan jenis kendaraan.

"Untuk spion Alphard, harganya mulai Rp 2 juta hingga Rp 9 juta, tergantung tahun keluaran," kata Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka, Suparna kepada Kompas.com.

Sementara untuk model seperti Toyota Fortuner, harga spionnya mulai Rp 1,9 juta, dan untuk mobil Honda seperti Brio Satya, sekitar Rp 650.000.

Selain mengganti spion, korban pencurian juga sering kali harus mengganti dudukan atau "kaki" spion yang rusak.

Robin, pemilik Bigbee Autopart, menjelaskan, spion yang dicuri biasanya harus diganti satu set, karena kaki-kaki spion sering patah dan tidak bisa disambung lagi.

Baca juga: Persaingan Mengetat, ABC Lithium Optimistis pada Pasar Motor Listrik

Pelaku pencurian kaca spion menggunakan atribut ojek online saat melancarkan aksinya di Jalan Jeruk Bali, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (14/2/2023). INSTAGRAM/@JAKARTABARAT24JAM Pelaku pencurian kaca spion menggunakan atribut ojek online saat melancarkan aksinya di Jalan Jeruk Bali, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (14/2/2023).

"Kenapa spion kemalingan mesti ganti satu set? karena sudah patah, segitiganya atau bahasanya itu kakinya sudah patah dan kalau mau disambung lagi sudah tidak bisa," ujar dia kepada Kompas.com dalam kesempatan terpisah.

Menurut Robin, mengganti satu set memang lebih mahal, tapi lebih aman karena menghindari risiko kerusakan lebih lanjut.

"Kalau tetap disambung, namanya rekondisi. Tapi kami tidak menggunakan rekondisi, kami gunakan suku cadang bekas, tetapi 100 persen orisinal," jelasnya.

Oleh karena itu, pemilik kendaraan harus terus waspada saat berkemudi maupun memarkirkan mobilnya guna mereduksi terjadinya kasus serupa. Apabila melihat orang mencurigakan, segera rekam dan buat pelaporan ke kantor polisi terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau