Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertalite Mau Dibatasi, Daihatsu Yakin Dampaknya Tidak Berkepanjangan

Kompas.com - 26/08/2024, 15:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah RI melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pemerintah saat ini tengah menyiapkan kriteria kendaraan bisa menggunakan BBM subsidi.

Sehubungan dengan itu, pemerintah juga akan mulai melakukan sosialisasi kriteria pengguna BBM bersubsidi yakni Pertalite dan Solar mulai akhir pekan ini, 1 September 2024.

Direktur Marketing and Corporate Planning PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani mengaku keputusan tersebut akan berdampak terhadap konsumsi khususnya pembeli kendaraan bermotor. Tapi, dipercaya tak akan berkepanjangan.

Baca juga: Daihatsu Ungkap Peralihan Pengguna Motor ke Mobil di Solo Masih Rendah

Ilustrasi pengendara motor beli BBM Pertalite di SPBU PertaminaDok. Pertamina Ilustrasi pengendara motor beli BBM Pertalite di SPBU Pertamina

"Kita lihat dulu, amati dulu. Pasti akan ada perubahan perilaku seperti pada tanggal 31 (September) malam akan ada antrean panjang di SPBU, itu saya rasa umum responsnya," kata dia di Solo, Minggu (25/8/2024).

"Tapi biasanya orang indonesia berlakunya 1-2 hari dan dia akan memulai mengurangi pemakaian mereka dalam beberapa bulan, setelah itu kembali lagi adaptasi terhadap biaya tersebut," lanjut Agung.

Namun Agung belum bisa memastikan seberapa besar dampak skema baru ini berdampak terhadap pembelian mobil. Khususnya bagi pembeli pertama atau first time buyer sebagai sasaran utama Daihatsu di Indonesia.

Baca juga: Sistem Pendingin Mesin yang Bermasalah Bisa Bikin Boros BBM

"Saat ini belum ada. Kita lebih fokus ke bagaimana memberikan kemudahan mereka cara beli yang disampaikan seperti kreditnya," ujar dia.

Sebelumnya, Section Head Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan mengatakan, nantinya semua pembelian Pertalite untuk kendaraan roda empat bakal pakai QR Code.

Meski begitu, ia menekankan bahwa belum ada tanggal pasti aturan tersebut resmi diberlakuan.

“Sebenarnya sekarang kan se-Indonesia memang sudah transaksi Pertalite disosialisasikan dan didata, sehingga diterapkan semua bisa pakai QR,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/8/2024).

Baca juga: Bocoran Spesifikasi Mobil Listrik Suzuki eVX yang Meluncur Awal 2025

Aktivitas pembelian Pertalite di salah satu SPBU di Sumenep, Jumat (9/8/2024). KOMPAS.com/ACH. FAWAIDI Aktivitas pembelian Pertalite di salah satu SPBU di Sumenep, Jumat (9/8/2024).

Taufiq menyebutkan, pemakaian QR Code untuk pembelian solar menurutnya berhasil untuk mendata penerima subsidi. Selanjutnya, kebijakan serupa akan diberlakukan pada Pertalite yang juga termasuk BBM subsidi.

Nantinya, QR code tersebut akan didapatkan setelah masyarakat mendaftarkan kendaraannya di subsiditepat.mypertamina.id.

Secara mekanisme, nozzle dispenser BBM di SPBU tidak akan muncul apabila QR code tidak sesuai dengan nopol dan kendaraan yang sudah didaftarkan.

Hal tersebut untuk menjamin penggunaan Pertalite yang merupakan BBM bersubsidi tepat sasaran bagi masyarakat yang berhak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau