Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jenis Transmisi pada Mobil Matik, Jangan Salah Pilih!

Kompas.com - 24/08/2024, 11:22 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil matik banyak diandalkan oleh masyarakat Indonesia karena lebih mudah dioperasikan. Mobil ini dapat memberikan kenyamanan lebih saat digunakan di perkotaan yang padat lalu lintas.

Pengemudi hanya perlu memposisikan persneling di posisi D untuk maju dan R untuk mundur. Selain itu, hanya tersedia dua pedal yakni gas dan rem, sehingga pengemudi tak perlu lagi memainkan kopling secara manual.

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, konsumen perlu memahami bahwa mobil matik tak selalu dibekali transmisi yang sama, melainkan ada 3 jenis.

Baca juga: Alasan Transmisi Matik Konvensional Digantikan CVT pada Mobil Baru


“Setidaknya ada 3 jenis transmisi pada mobil matik, yakni Automatic Transmission (AT) konvensional, Continuously Variable Transmission (CVT), dan Dual Clutch Transmission (DCT),” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (23/8/2024).

Hardi mengatakan, ketiga transmisi tersebut memiliki perbedaan mendasar terkait konstruksi, cara kerja, hingga performa yang dirasakan.

“Untuk AT dan CVT mengandalkan torque converter sebagai pengganti kopling manual, tugasnya menyambung dan memutus putaran mesin sebelum masuk ke gearbox,” ucap Hardi.

Baca juga: Benarkah Bisa Mendeteksi Kerusakan Transmisi Matik dari Putaran Mesin?

Ilustrasi menggunakan mode transmisi manual.shutterstock Ilustrasi menggunakan mode transmisi manual.

Hardi mengatakan torque converter berada di antara poros transmisi dan mesin. Sementara prinsip kerjanya dengan mengandalkan fluida. Fluida ini terpompa pada dua turbin yang berdekatan yang salah satunya mengikat dengan putaran mesin.

“Turbin yang terikat pada flywheel mesin akan menggerakan oli selama berputar menghasilkan gaya sentrifugal, dan akhirnya turbin transmisi pun berputar karena oli tersebut,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan putaran tersebut lah yang menjadi sumber tenaga, masuk ke gearbox, lalu menghasilkan putaran output dengan rasio yang tepat.

Baca juga: Mobil Bekas yang Transmisi Matiknya Bermasalah Sebaiknya Jangan Dibeli

Ilustrasi transmisi mobil matik.Suzuki Ilustrasi transmisi mobil matik.

“Ketika tuas di posisi D, mesin hidup, kendaraan akan berjalan perlahan, dan begitu direm maka kendaraan dapat berhenti dengan nyaman tanpa harus memindahkan tuas ke N. Nah, itu lah fungsi hilang tenaga di torque converter, sebagai pengganti kopling,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, pada bagian gearbox AT, terdapat planetary gear set dan kelompok kopling yang mengatur rasio percepatan, Sementara pada CVT, mengandalkan dua puli dan sabuk baja sebagai penentu rasio.

Sementara pada transmisi DCT, menurut Hardi masih menggunakan kopling ganda dengan motor penggerak dan prinsip kerja transmisinya mengandalkan sinkromes dan roda gigi, seperti transmisi manual.

Baca juga: Jangan Salah Isi Oli Transmisi Matik CVT, Bisa Fatal Akibatnya

“Motor penggerak ini lah yang mengatur permainan kopling secara otomatis atas dasar perintah electric control module (ECU), begitu juga pergeseran roda gigi percepatannya juga digerakkan oleh motor,” ucap Hardi.

Nah, itu tadi perbedaan konstruksi dan sistem kerja dari ketiga jenis transmisi pada mobil matik secara sederhana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau