Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Bekas yang Transmisi Matiknya Bermasalah Sebaiknya Jangan Dibeli

Kompas.com - 23/08/2024, 11:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

 

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil bekas banyak dijadikan alternatif oleh masyarakat untuk membeli kendaraan. Banderol yang lebih terjangkau menjadi salah satu alasannya.

Namun, dalam memilih mobil bekas, konsumen harus memperhatikan kondisi kesehatan unit dengan mengajak tenaga ahli untuk memeriksa dan mencobanya secara langsung.

Pasalnya, tak sedikit mobil bekas dijual dengan kondisi kurang prima. Dampaknya, konsumen harus mengeluarkan dana berlebih untuk perbaikan setelah mendapatkan unit tersebut.

Baca juga: Jangan Salah Isi Oli Transmisi Matik CVT, Bisa Fatal Akibatnya

Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan salah satu bagian yang tidak boleh luput dari pemeriksaan saat membeli mobil bekas adalah transmisi matik.

“Kerusakan transmisi pada mobil matik bisa dideteksi dengan cara sederhana, yakni dengan memahami gejala yang timbul saat unit diuji berkendara,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Hardi mengatakan transmisi matik mulai bermasalah ditandai dengan gejala ringan yang muncul dan hilang, seperti adanya jeda, tarikan lemot dan shiftingnya terasa kasar.

Baca juga: Jangan Sepelekan Tetesan Oli Transmisi Mobil Matik di Lantai Garasi!

 

“Jeda merupakan kondisi ketika tuas matik berada di D atau R, tapi mobil tidak langsung merespons, harus menunggu beberapa saat baru mobil mau jalan, ini tidak boleh dibiarkan karena dapat menyebabkan kerusakan transmisi lebih parah,” ucap Hardi.

Selanjutnya, Hardi mengatakan, mobil matik tidak sehat ditandainya dengan adanya gejala nyentak atau bunyi “jedug”. Misal dari posisi tuas matik di N ke D atau ke R, terasa hentakan yang tidak wajar.

“Entakan itu bisa menjadi tanda transmisi matik bermasalah, khususnya di bagian saluran olinya atau yang disebut body control valve (BCV),” ucap Hardi.

Baca juga: Kesalahan Pengguna Mobil Matik yang Bisa Merusak Transmisi

Ketika sedang berkendara, menurut Hardi, deselerasi terasa ada entakan atau tiba-tiba putaran mesin naik sendiri dalam sekejap, kejadian itu menandakan bahwa telah terjadi selip.

“Jika tidak segera ditangani, bisa memperparah kerusakan transmisi karena selip akan memperbesar peluang terjadinya keausan pada kelompok kopling transmisi matik,” ucap Hardi.

Gejala lainnya, menurut Hardi juga bisa diperhatikan bila kecepatan mobil tidak bisa sampai maksimal atau tertahan pada kecepatan tertentu saja.

Baca juga: Penyakit yang Sering Ditemui pada Mobil Transmisi CVT

“Itu menandakan percepatan transmisi matik tidak mau berpindah, sehingga rasio yang digunakan selalu yang rendah, ini juga menjadi tanda transmisi matik mulai bermasalah yang sering dijumpai,” ucap Hardi.

Jadi, ketika gejala di atas muncul pada unit mobil bekas, artinya masih ada perbaikan transmisi matik yang menjadi tanggungan. Sehingga, ketika konsumen menginginkan mobil prima, sebaiknya tidak memilih unit dengan gejala kerusakan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ironis Jalan Layang Tol MBZ Dikorupsi hingga Tak Bisa Dilewati Tronton, Pelakunya Cuma Dihukum 4 Tahun

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Jadikan Ramadhan Makin Seru, Segera Persiapkan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Lain Berikut

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Polisi Gali Motif Eks Kapolres Ngada Cabuli Anak dan Jual Videonya ke Situs Australia

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Gugat UU Hak Cipta, Ariel dkk Minta Boleh Nyanyikan Lagu Tanpa Izin Pencipta Asal Bayar Royalti

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Grab Umumkan THR Ojol untuk Mitra Pengemudi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Usai Diperiksa Kejagung, Ahok: Saya Juga Kaget, Kok Gila Juga

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Mau Puasa dengan Tenang? Pastikan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Ramadhan Lain Sudah Siap

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kapolres Ngada Bayar Rp 3 Juta untuk Berhubungan Intim dengan Anak 6 Tahun di Hotel Kupang

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Samsung Galaxy A56 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Semen Padang vs Persib Bandung di Liga 1, Prediksi, H2H, dan Klasemen

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Korban Pertamax Campur Air Diganti Rugi Rp 1 Juta, SPBU Minta Videonya Dihapus

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Istri Ungkap Penyebab Wendi Cagur Dilarikan ke Rumah Sakit

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dedi Mulyadi Cari Kades yang Marah soal Pembongkaran Bangunan Liar di Bekasi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Kasus Bank BJB

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau