Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Jenis Transmisi pada Mobil Matik, Jangan Salah Pilih!

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil matik banyak diandalkan oleh masyarakat Indonesia karena lebih mudah dioperasikan. Mobil ini dapat memberikan kenyamanan lebih saat digunakan di perkotaan yang padat lalu lintas.

Pengemudi hanya perlu memposisikan persneling di posisi D untuk maju dan R untuk mundur. Selain itu, hanya tersedia dua pedal yakni gas dan rem, sehingga pengemudi tak perlu lagi memainkan kopling secara manual.

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, konsumen perlu memahami bahwa mobil matik tak selalu dibekali transmisi yang sama, melainkan ada 3 jenis.

“Setidaknya ada 3 jenis transmisi pada mobil matik, yakni Automatic Transmission (AT) konvensional, Continuously Variable Transmission (CVT), dan Dual Clutch Transmission (DCT),” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (23/8/2024).

Hardi mengatakan, ketiga transmisi tersebut memiliki perbedaan mendasar terkait konstruksi, cara kerja, hingga performa yang dirasakan.

“Untuk AT dan CVT mengandalkan torque converter sebagai pengganti kopling manual, tugasnya menyambung dan memutus putaran mesin sebelum masuk ke gearbox,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan torque converter berada di antara poros transmisi dan mesin. Sementara prinsip kerjanya dengan mengandalkan fluida. Fluida ini terpompa pada dua turbin yang berdekatan yang salah satunya mengikat dengan putaran mesin.

“Turbin yang terikat pada flywheel mesin akan menggerakan oli selama berputar menghasilkan gaya sentrifugal, dan akhirnya turbin transmisi pun berputar karena oli tersebut,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan putaran tersebut lah yang menjadi sumber tenaga, masuk ke gearbox, lalu menghasilkan putaran output dengan rasio yang tepat.

“Ketika tuas di posisi D, mesin hidup, kendaraan akan berjalan perlahan, dan begitu direm maka kendaraan dapat berhenti dengan nyaman tanpa harus memindahkan tuas ke N. Nah, itu lah fungsi hilang tenaga di torque converter, sebagai pengganti kopling,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, pada bagian gearbox AT, terdapat planetary gear set dan kelompok kopling yang mengatur rasio percepatan, Sementara pada CVT, mengandalkan dua puli dan sabuk baja sebagai penentu rasio.

Sementara pada transmisi DCT, menurut Hardi masih menggunakan kopling ganda dengan motor penggerak dan prinsip kerja transmisinya mengandalkan sinkromes dan roda gigi, seperti transmisi manual.

“Motor penggerak ini lah yang mengatur permainan kopling secara otomatis atas dasar perintah electric control module (ECU), begitu juga pergeseran roda gigi percepatannya juga digerakkan oleh motor,” ucap Hardi.

Nah, itu tadi perbedaan konstruksi dan sistem kerja dari ketiga jenis transmisi pada mobil matik secara sederhana.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/24/112200315/3-jenis-transmisi-pada-mobil-matik-jangan-salah-pilih-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke