JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia memutuskan tidak memberikan insentif pada mobil hybrid. Dikhawatirkan subsidi untuk mobil hibrida akan membuat penetrasi mobil listrik melemah.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil hybrid memang terus meningkat meski tanpa insentif dari pemerintah.
Baca juga: Empat Bus Baru Bintang Zahira, Sleeper Nyaman Garapan New Armada
Selama periode Januari-Juni 2024 terdapat 25.791 unit mobil hybrid yang dikirim ke diler (wholesales). Meningkat 49 persen bila dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 17.305 unit.
Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), mengatakan, diakui atau tidak hadirnya mobil listrik yang justru membuat penjualan mobil hybrid meningkat.
“Tambahannya dulu hybrid itu pertama diperkenalkan tahun 2007. Sejak itu soal konsumsi BBM, ramah lingkungan kan sudah digembor-gemborkan. Tapi, kok pertumbuhannya tak bagus?,” kata Frans di Jakarta, akhir pekan lalu.
“Tapi masuknya mobil listrik ternyata dan percepatan peraturan pemerintah, Perpres No 55 tahun 2019 itu memicu di mana mobil listrik sama hybrid komposisinya naik,” kata Frans.
Baca juga: Yamaha Nmax Turbo Meluncur, Begini Komentar AHM
Saat ini, mobil hybrid menguasai 68 persen pasar mobil listrik nasional sebesar 37.731 unit. Meski jika dilihat dari pertumbuhan masih kalah dari mobil listrik. Mobil listrik tumbuh 104 persen selama Januari-Juni 2024 menjadi 11.940 unit year on year.
Baca juga: Marc Marquez Masih Jadi Pebalap Paling Sering Jatuh
Capain tersebut cukup fantastis mengingat penjualan mobil baru yang lesu. Periode yang sama yaitu Januari-Juni 2024, penjualan mobil baru di Tanah Air, minus 19,4 persen dari 506.427 unit menjadi 408.012 unit.
Frans mengatakan, saat ini market mobil hybrid sekitar 1:3 artinya 1 mobil listrik 3 mobil hybrid.
“Berdua saja sekarang udah 10 persenan lebih. Sayang momentumnya bagus, kami juga bisa kontribusi ke yang ramah lingkungan, konsumsi BBM-nya juga jadi lebih baik,” ujar Frans.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.