JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mengemudi di jalan tol, ada beberapa aturan yang harus diikuti dan dipahami. Misal, lajur kanan khusus untuk mendahului dan ada batas kecepatan minimum dan maksimum.
Namun, ada saja pengemudi yang masih kurang paham tentang aturan tersebut. Seperti video yang diunggah oleh salah satu akun Instagram bernama @dashcam_owners_indonesia, Rabu (31/7/2024).
Tampak mobil Toyota Avanza yang berjalan statis di lajur kanan, padahal terlihat tak ada kendaraan lain di depannya. Hal ini tentu membuat pengemudi yang tepat berada di belakangnya jengkel hingga menyalakan lampu dim berkali-kali dan mendahului dari lajur kanan.
Baca juga: Ikuti Toyota, Subaru WRX Pakai Bahan Bakar Sintetis buat Balapan
Perlu diingat, lajur kanan di jalan tol memang hanya untuk mendahului. Jika sudah, segera kembali ke lajur asalnya.
Dikutip dari TMC Polda Metro Jaya, Kamis (31/7/2024), istilah lane hogger merujuk pada pengemudi yang terus-menerus mengemudi di jalur cepat (biasanya jalur kanan di negara dengan lalu lintas di sebelah kanan, seperti di Indonesia) tanpa beralasan, sehingga menghalangi kendaraan lain yang ingin melewati.
View this post on Instagram
Ini sering dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan dan dapat menyebabkan frustrasi bagi pengemudi lain serta memperlambat arus lalu lintas.
Pemerhati masalah transportasi dan hukum Budiyanto mengatakan, perilaku lane hogger merupakan perbuatan menyalahi aturan yang perlu ditertibkan karena berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Apabila terjadi kecelakaan, lane hogger patut diduga sebagai penyebabnya dan dapat dipersalahkan.
“Pada saat kita mendapat pengemudi lane hogger, tidak perlu emosi karena dapat menimbulkan gerakan-gerakan yang kontraproduktif dan membahayakan keamanan serta keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain sehingga berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas,” ucap Budiyanto.
Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), Pasal 106 ayat 4 huruf d mengatakan bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mematuhi ketentuan tentang gerakan lalu lintas.
Pernah terjebak di belakang kendaraan yang lambat di jalur cepat?
Lane hogging nggak cuma bikin arus lalu lintas macet, tapi juga meningkatkan risiko kecelakaan. Yuk, jadi pengemudi yang bijak – kasih jalur cepat buat yang mau nyalip biar perjalanan kita semua lebih lancar dan… pic.twitter.com/gkNiE58bcw
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) July 31, 2024
Lebih jelas lagi, pada Pasal 108 diterangkan bahwa lajur kanan hanya untuk kendaraan dengan kecepatan tinggi, akan belok kanan, atau menyalip kendaraan lain.
“(4) Penggunaan lajur sebelah kanan hanya diperuntukan bagi kendaraan dengan kecepatan tinggi, akan membelok kanan, mengubah arah atau mendahului kendaraan lain”.
Baca juga: Helm Spesial Vinales Buat MotoGP Inggris, Desain Film Top Gun
Adapun pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2015 tentang Jalan Tol juga mengatur penggunaan lajur kanan. Pada Pasal 41 ayat (1) sd (3) disebutkan.
“Fungsi lajur kanan hanya diperuntukan bagi kendaraan yang bergerak cepat dan kendaraan yang berada pada jalur dengan batas yang ditetapkan”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.