Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Terseret Skandal Sertifikasi, Honda Ubah Sistem Tahun Depan

Kompas.com - 05/06/2024, 08:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen otomotif asal Jepang, Honda Motor Co Ltd ikut terseret skandal pengujian sertifikasi. Setidaknya terdapat 22 model yang terdampak mulai CR-V sampai Oddessey.

Temuan itu diperoleh usai Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) Jepang menginstruksikan perusahaan agar melakukan investigasi sederet produk yang diproduksi masal mulai 26 Januari 2018.

Usai melakukan tinjauan menyeluruh, CEO Honda Toshihiro Mibe mengatakan, bahwa pihaknya menemukan kesalahan uji sertifikasi dan langsung membuat laporan kepada MLIT pada 31 Mei 2024.

Baca juga: Honda Ikut Terseret Skandal di Jepang, Ini Daftar Mobil yang Terdampak

Ilustrasi pabrik Honda di Malaysia.PAULTAN.org Ilustrasi pabrik Honda di Malaysia.

"Kami mengonfirmasi adanya kasus perilaku tidak patut terkait pengujian sertifikasi pada saat permohonan persetujuan jenis mobil yang telah kami jual sebelumnya, dan melaporkan hal ini kepada Kementerian pada tanggal 31 Mei 2024," kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (4/6/2024).

Total, terdapat lebih dari 3 juta unit mobil yang beredar di Jepang yang terlibat dalam kasus ini. Meski begitu, perusahaan memastikan pelanggan tetap bisa menggunakan produk Honda sebagaimana mestinya.

Sebab Honda sudah melakukan verifikasi teknis dan pengujian secara internal pada semua kendaraan terlibat. Masalahnya, hanyalah pada proses sertifikasi saja.

"Pelanggan tidak perlu mengambil tindakan apapun terkait masalah ini. Mobil bisa digunakan terus karena sudah memenuhi standar hukum yang berlaku," kata dia.

Baca juga: Rincian Skandal Sertifikasi yang Libatkan Toyota Yaris Cross

Honda Thailand potong kapasitas produksiWorldindustrialreporter Honda Thailand potong kapasitas produksi

Namun, agar kasus serupa tidak terjadi lagi, Honda akan membangun dan juga menstandarisasi proses bisnis yang lebih tepat. Termasuk memperkuat proses fungsi auditnya.

"Peraturan pemerintah terus berubah dan mungkin berisiko. Jadi (agar tidak terjadi kasus serupa), kami bertujuan untuk memperkenalkan sistem yang tak memerlukan campur tangan manusia mulai tahun depan," kata Mibe.

Adapun skandal ini, hanya terjadi untuk produk yang diproduksi oleh Honda di Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau