JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial, video aksi sejumlah pengendara motor yang membantu pengawalan mobil jenazah bersikap arogan kepada pengguna jalan lainnya. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo, Minggu (26/5/2024).
Dalam tayangan tersebut, terlihat pengendara motor melaju di jalur berlawanan sambil mengibarkan bendera putih dan berkendara secara zig zag. Pengendara motor itu juga beberapa kali menggeber knalpot motornya kepada pengguna jalan lain yang melaju dari arah berlawanan.
“Kenapa harus seperti ini antar jenazah,” tulis unggahan akun tersebut.
Baca juga: PO Pelita Mas Tambah Bus Baru Buatan Karoseri Tentrem
Sebagai informasi, aksi anarkis rombongan atau iring-iringan pengantar jenazah bukan pertama kali terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebelumnya aksi pengantar jenazah yang arogan hingga melakukan penganiayaan terhadap seorang pengemudi ojek online (ojol) di Jalan A P Pettarani, juga sempat viral di media sosial.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, para pengantar jenazah yang berkelompok di jalan raya justru banyak mengundang konflik.
“Mereka para pengantar daripada harus berkelompok mengiringi jenazah yang justru banyak mengundang konflik dan jelas-jelas tidak efektif bahkan merugikan. Lebih baik diatur menyebar secara merata sepanjang jalan di spot-spot yang kira-kira padat dan lain-lain, sehingga tercapai arus yang lancar, suasana yang baik dan koordinasi yang benar,” ucap Sony.
View this post on Instagram
Menurut Sony, kendaraan pengantar jenazah memang prioritas, tetapi bukan berarti harus memaksa. Menurutnya, ada aturan-aturan dan tata krama yang hanya dimiliki oleh petugas dalam mengatur, bersikap dan mengiringi kendaraan jenazah.
“Pasti ada kebiasaan, perilaku pengendara lain yang kurang dan mungkin beringinan sehingga harus disikapi dengan bijak. Tidak boleh asal-asalan yang justru merusak tatanan berlalu lintas,” kata Sony.
Selain itu, ada adab berkendara penting diperlihatkan di tempat umum, tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman dengan cara sopan dan toleransi.
Baca juga: Klasemen MotoGP Setelah Catalunya, Jorge Martin Masih di Puncak
“Nah, buat kita-kita yang ketemu dengan rombongan mereka, sebaiknya segera menepi, jangan tatap mata mereka dan diamkan serta rekam apabila ada tindakan yang anarkis,” kata Sony.
Jika pengendara tidak memiliki pengetahuan tentang tata kelola iring-iringan jenazah, sebaiknya jangan gegabah melakukan hal tersebut, karena risiko kecelakaannya besar.
“Dan perlu diingat itu sudah diatur Undang-Undang Lalu Lintas, jadi jangan sampai melanggar,” kata Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.