Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Bocah Tersiram Minyak Panas karena Putar Gas Motor

Kompas.com - 22/05/2024, 13:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sedikit orang tua yang membonceng anak kecil di bagian jok depan sepeda motor. Mulai sekarang, hentikan kebiasaan buruk tersebut, karena sangat berbahaya bagi diri sendiri dan juga pengguna jalan lain.

Seperti kasus sedang viral di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh akun instagram @memomedsos, Senin (20/5/2024), terlihat sepeda motor matik yang ditumpangi suami istri dan anak yang dibonceng di depan berhenti di pinggir jalan untuk membeli gorengan.

Saat sedang mengantre, tiba-tiba saja motor langsung loncat menabrak gerobak gorengan yang berada di depannya, hingga menyebabkan minyak tumpah dan muncul percikan api.

Diduga insiden itu terjadi karena sang anak menarik tuas gas motor matik yang sedang dalam keadaan menyala. 

Baca juga: Daihatsu Sirion Listrik Prototipe Tampil Perdana di Malaysia

“Sewaktu sang ayah akan mengambil uang di kantong celana untuk membayar gorengan. Anaknya yang masih balita tak sengaja menarik gas sepeda motor yang ketika itu dalam keadaan menyala. Sehingga menabrak kompor penggorengan dan minyak dalam penggorengan tersebut mengenai tubuh anak dan bapaknya,” tulis unggahan tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MEMOMEDSOS (@memomedsos)

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, posisi yang aman saat membonceng anak adalah di belakang pengendara, bukan berada di depan seperti video tersebut.

“Karena selain melindungi anak dari terpaan angin juga dapat melindungi tubuhnya dari berbagai potensi bahaya yang ada, seperti debu, kerikil, binatang dan lain-lain,” ucap Agus, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/5/2024).

Agus melanjutkan, kalau terpaksa di tempatkan di depan, pastikan posisi sang anak aman dan ruang gerak pengendara dapat bebas melakukan manuver dan handling kemudi stang.

“Saat pada posisi berhenti, mesin motor wajib dimatikan untuk menghindari keisengan si anak jika tiba-tiba menarik gas secara spontan,” ucap Agus.

Sementara itu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menegaskan, apapun jenis motor yang dikemudikan, menempatkan anak kecil di jok depan sangat tidak dibenarkan dalam aspek keselamatan berlalu lintas.

Anak tak sengaja putar tuas gas saat dibonceng di depaninstagram.com/dashcam_owners_indonesia Anak tak sengaja putar tuas gas saat dibonceng di depan

“Jangan melihat penyebab langsungnya. Dalam konteks kecelakan ini membawa anak kecil dan ditaruh di depan adalah bentuk kelalaian fatal yang tidak dapat ditoleransi baik pada norma safety maupun legal hukum,” ujar Jusri.

Jusri melanjutkan, kalau membonceng anak kecil, pengendara disarankan untuk menempatkan di jok belakang. Namun dengan catatan, kaki si anak sudah dapat menyentuh pijakan kaki dengan optimal.

“Kalau kedua kakinya belum dapat menyentuh pijakan kaki dengan optimal, maka tidak direkomendasikan. Sebab, si anak akan rentan keseimbangannya dan ini membahayakan,” ucap Jusri.

Baca juga: Beda Beli Mobil Bekas di Indonesia dan Inggris, Langsung Balik Nama

Untuk itu, Jusri mengatakan hal yang paling utama dalam berkendara adalah kesadaran akan keselamatan. Orang tua harus mengerti berbagai risiko yang bisa saja terjadi jika memutuskan bonceng anak di depan.

“Seharusnya pemerintah membuat aturan hukum dan membuat sosialisasinya yang menyangkut keselamatan pengendara dan penumpang. Namun sampai sekarang belum ada hal itu,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau