Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa yang Mengambil Alih Peran Pedal Kopling pada Mobil Matik?

Kompas.com - 11/05/2024, 10:22 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil transmisi matik memang tidak lagi membutuhkan pedal kopling, karena perpindahan percepatannya sudah berjalan secara otomatis.

Meski demikian, bukan berarti mobil matik tidak membutuhkan kopling. Ada komponen yang dinamakan kopling fluida dalam menggantikan tugas kopling manual.

Seperti apa cara kerja kopling fluida pada mobil matik, simak penjelasan dari ahli sebagai berikut!

Baca juga: Yamaha Bikin Teknologi Transmisi dengan Kopling Otomatis buat Moge


Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan mobil matik tetap mengadopsi prinsip kerja kopling meski pengemudi tidak lagi ikut campur dalam pengoperasiannya.

“Kopling seperti pada mobil manual digantikan dengan kopling fluida pada mobil matik, atau komponen ini biasa disebut dengan torque converter, prinsip kerjanya beda namun perannya sama dengan kopling manual,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Hardi mengatakan setiap kendaraan yang menggunakan mesin bakar pasti membutuhkan kopling untuk memutus putaran mesin dengan roda. Dengan demikian, mobil atau kendaraan bisa berhenti dengan aman meski mesin tetap berputar stasioner, khususnya ketika tuas transmisi masih pada posisi bertaut.

Baca juga: Saat Terjang Banjir, Mobil Manual Jangan Ditahan Setengah Kopling

Kopling Fluida pada mobil matik menggantikan kopling manual yang memanfaatkan gaya gesek.Kompas.com/Erwin Setiawan Kopling Fluida pada mobil matik menggantikan kopling manual yang memanfaatkan gaya gesek.

 

“Jika pada mobil manual, maka peran pengemudi yang menginjak pedal kopling sedangkan pada mobil matik sistem yang mengatur, sehingga saat terjadi perbedaan putaran antara mesin dan roda tidak menjadi masalah,” ucap Hardi.

Mobil manual menggunakan kampas kopling dan pegas diafragma sebagai mekanismenya, namu pada mobil matik tidak lagi menggunakan itu melainkan komponen khusus.

“Komponen ini biasa disebut kopling fluida atau torque converter, karena sistem kopling yang memutuskan putaran mesin dan roda sepenuhnya diatur oleh oli transmisi dan turbin di dalamnya,” ucap Hardi.

Baca juga: Dampak Kena Banjir Bisa Bikin Kopling Mobil Jadi Lengket

Pegas diafragma berfungsi menekan kampas kopling sehingga putaran mesin tersambungkan dengan transmisi.Kompas.com/Erwin Setiawan Pegas diafragma berfungsi menekan kampas kopling sehingga putaran mesin tersambungkan dengan transmisi.

Berbeda dengan kopling pada mobil manual yang memanfaatkan gaya gesek, kopling fluida memanfaatkan gaya sentrifugal dari oli transmisi yang berputar.

“Di dalam torque converter itu terisi oli dan dua buah turbin, satu turbin terikat dengan rumah converter yang tersambung dengan flywheel sehingga selalu seirama dengan putaran mesin, dan ada satu turbin lagi yang terhubung dengan transmisi,” ucap Hardi.

Kedua turbin tersebut tidak bertautan, hanya saling berhadapan sehingga ketika salah satu turbin berputar oli transmisi akan menekan lebih kencang seiring dengan putaran mesin dan menggerakkan turbin satunya.

Baca juga: Begini Cara Benar Mengendarai Motor Kopling di Tanjakan

Menginjak pedal gasPokPak05 Menginjak pedal gas

“Tapi karena kedua turbin tidak terhubung, ketika mobil terjadi penurunan percepatan atau mobil berhenti mesin bisa tetap berputar stasioner seperti dengan mobil manual saat kopling diinjak dengan tuas transmisi masih bertautan,” ucap Hardi.

Nah, itu lah cara kerja kopling fluida pada mobil matik. Sehingga, meski tidak dilengkapi dengan pedal kopling mobil matik tetap mengadopsi prinsip kerja kopling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com