JAKARTA, KOMPAS.com - Meski punya peran penting, namun tak sedikit pemilik mobil yang kurang peduli pada perawatan ban. Padahal, bila sampai terjadi masalah efeknya bukan hanya merepotkan, tapi juga berpotensi pada keselamatan.
Bicara perawatan ban mobil, bentuknya cukup beragam. Paling mudah untuk dilakukan adalah dengan memastikan kecukupan tekanan udaranya.
Tak kalah penting juga untuk membersihkan ban dari kerikil yang biasanya bersarang atau menempel pada bagian alur.
Baca juga: Kenali Dulu Karakter Ban Mobil Sebelum Membeli
Meski terkesan sepele, tapi sebenarnya keberadaan kerikil yang menempel pada alur ban punya potensi yang sangat merugikan bila dibiarkan dalam waktu yang lama.
Zulpata Zainal, On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, menjelaskan, adanya kerikil pada alur ban dalam kurun waktu yang lama akan berpotensi membuat masalah.
Salah satu dampak buruknya adalah berimbas pada kerusakan konstruksi ban lantaran secara terus-menerus tertekan oleh kerikil.
"Kerikil yang menempel dan dibiarkan dalam jangka waktu lama bisa membuat karet atau konstruksi ban rusak. Apalagi ketika mobil berjalan, roda yang berputar akan memberikan tekanan yang kontinu," kata Zulpata kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Baca juga: Manfaat Mobil Sering Isi BBM Full Tank
Logikanya, lanjut Zainal, saat ada kerikil yang menempel pada bagian alur ban dan mobil berjalan, otomatis akan membuat batu kecil tersebut menekan permukaan karet secara terus-menerus.
Kondisi tersebut bisa lebih parah ketika mobil membawa barang bawaan lebih banyak, apalagi jumlah kerikil yang menempel juga banyak.
"Saat sudah mengalami kerusakan, otomatis akan membuat ban dalam kondisi tak optimal. Sangat besar kemungkinan ban mengalami kebocoran atau jadi penyebab pecah ban karena kondisinya yang jadi rentan," ucapnya.
Menurut Zulpata, faktor yang harus disadari pemilik mobil adalah bukan karena ada kerikil langsung membuat ban mengalami kerusakan, tapi karena ada prosesnya tadi.
Baca juga: Pabrik Baterai Lithium Honda dan LG Beroperasi Akhir 2024
"Ada akumulasi karena sudah lama dan terus terdorong karena mobil bergerak dan membawa beban maka bisa terjadi kerusakan. Semakin kencang kendaraan semakin besar tekanannya," ujar Zulpata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.