JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena klakson telolet bus saat ini masih marak diburu oleh pecinta bus di Indonesia. Namun, aktivitas tersebut tak jarang membahayakan keselamatan jiwa, baik untuk dirinya sendiri maupun pengemudi dan penumpang bus yang direkam.
Misalnya saja seperti insiden yang terjadi di Jalan Raya Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (17/3/2024).
Dalam rekaman CCTV yang beredar, terlihat korban berlari meminta klakson bus yang dikemudikan oleh pria bernama Timbul Jaya. Namun, korban terjatuh saat berlari mengejar bus yang melaju dari arah Cilegon hingga masuk ke dermaga eksekutif Pelabuhan Merak.
Baca juga: Cara Aman Usir Kantuk buat Pengendara Motor di Bulan Puasa
Korban kemudian tersenggol badan bus hingga terjatuh dan terlindas ban belakang sebelah kiri hingga dinyatakan meninggal dunia di tempat.
Perlu diingat bahwa bus memiliki dimensi besar dan butuh ruang yang luas untuk bermanuver. Adanya anak-anak di sekitar bus tentu berbahaya, karena berpotensi masuk ke dalam area blind spot alias titik buta bus.
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center mengatakan, semakin besar kendaraannya, maka blind-spot akan semakin besar.
“Jadi pengemudi dan pejalan kaki wajib mengetahui di mana blind spot kendaraan berada. Hindari area tersebut, agar aman dan selamat,” kata Marcell.
Selain itu, Marcell juga mengingatkan agar orang tua seharusnya bisa menjaga anaknya saat berada di luar rumah. Jangan sampai kejadian bocah tertabrak bus karena mengejar klakson telolet kembali terulang.
Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, pengemudi bus wajib memastikan sekitarnya aman dari berbagai objek.
"Apalagi kalau melihat karakter lalu lintas di Indonesia, bahaya banyak datang dari pejalan kaki, anak-anak, sampai motor yang secara dimensi kecil," ucap Sony.
Selain itu, sopir bus juga menghadapi satu masalah besar saat berkendara yakni blind spot. Berbeda dengan mobil penumpang, dimensi bus sangat besar, makanya area blind spot-nya lebih lega.
"Bus pasti blind spot-nya besar. Memang ada kaca spion, tapi tetap terbatas, enggak bisa menjangkau seluruhnya di sisi kendaraan," kata Sony.
Baca juga: PO Sinar Jaya Buka Trayek Tangerang - Banyuwangi, Pakai Suites Class
Oleh karena itu, pejalan kaki, anak-anak, sampai pengendara motor sulit terlihat pengemudi bus, apalagi kalau di sisi kiri kendaraan. Jadi orang harus paham kalau di dekat bus merupakan tempat yang tidak aman.
"Jangan pernah abai dengan kebiasaan yang berbahaya (dekat bus yang berjalan)," kata Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.