Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Terlindas Bus Saat Berburu Klakson Telolet

Kompas.com - 18/03/2024, 06:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena klakson telolet bus saat ini masih marak diburu oleh pecinta bus di Indonesia. Namun, aktivitas tersebut tak jarang membahayakan keselamatan jiwa, baik untuk dirinya sendiri maupun pengemudi dan penumpang bus yang direkam.

Misalnya saja seperti insiden yang terjadi di Jalan Raya Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (17/3/2024).

Dalam rekaman CCTV yang beredar, terlihat korban berlari meminta klakson bus yang dikemudikan oleh pria bernama Timbul Jaya. Namun, korban terjatuh saat berlari mengejar bus yang melaju dari arah Cilegon hingga masuk ke dermaga eksekutif Pelabuhan Merak.

Baca juga: Cara Aman Usir Kantuk buat Pengendara Motor di Bulan Puasa

Korban kemudian tersenggol badan bus hingga terjatuh dan terlindas ban belakang sebelah kiri hingga dinyatakan meninggal dunia di tempat.

Perlu diingat bahwa bus memiliki dimensi besar dan butuh ruang yang luas untuk bermanuver. Adanya anak-anak di sekitar bus tentu berbahaya, karena berpotensi masuk ke dalam area blind spot alias titik buta bus.

Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center mengatakan, semakin besar kendaraannya, maka blind-spot akan semakin besar.

Baca juga: Ajak JPU Berlogika, Tom Lembong: Kalau Impor Gula Bukan untuk Industri, Apa Urusannya Sama Kemenperin?

“Jadi pengemudi dan pejalan kaki wajib mengetahui di mana blind spot kendaraan berada. Hindari area tersebut, agar aman dan selamat,” kata Marcell.

Selain itu, Marcell juga mengingatkan agar orang tua seharusnya bisa menjaga anaknya saat berada di luar rumah. Jangan sampai kejadian bocah tertabrak bus karena mengejar klakson telolet kembali terulang.

Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, pengemudi bus wajib memastikan sekitarnya aman dari berbagai objek.

Baca juga: RUU TNI Sah Jadi Undang-Undang, Ini Poin-poin Perubahannya

"Apalagi kalau melihat karakter lalu lintas di Indonesia, bahaya banyak datang dari pejalan kaki, anak-anak, sampai motor yang secara dimensi kecil," ucap Sony.

Selain itu, sopir bus juga menghadapi satu masalah besar saat berkendara yakni blind spot. Berbeda dengan mobil penumpang, dimensi bus sangat besar, makanya area blind spot-nya lebih lega.

"Bus pasti blind spot-nya besar. Memang ada kaca spion, tapi tetap terbatas, enggak bisa menjangkau seluruhnya di sisi kendaraan," kata Sony.

Baca juga: PO Sinar Jaya Buka Trayek Tangerang - Banyuwangi, Pakai Suites Class

Oleh karena itu, pejalan kaki, anak-anak, sampai pengendara motor sulit terlihat pengemudi bus, apalagi kalau di sisi kiri kendaraan. Jadi orang harus paham kalau di dekat bus merupakan tempat yang tidak aman.

"Jangan pernah abai dengan kebiasaan yang berbahaya (dekat bus yang berjalan)," kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
bus nabrak mobil, bis salah, mobil nabrak motor, mobil yg salah, motor nabrak sepeda, motor yg salah, sepeda nabrak orang jalan kaki, sepeda yg salah. orang kaya lawan orang miskin umum nya yg miskin kalah. begitu lah


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau