Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Transportasi Sebut Bus AKAP Listrik Masih Mustahil

Kompas.com - 14/03/2024, 07:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus antar kota dan antar provinsi (AKAP) masih tergolong sebagai salah satu moda transportasi yang sangat diminati masyarakat Indonesia. Kemudahan akses serta biaya terjangkau biasanya menjadi faktor penunjang popularitasnya.

Menyusul jalannya program elektrifikasi dan era kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB), topik terkait bus listrik juga menjadi perbincangan hangat. Khususnya soal peluangnya di Indonesia dalam waktu dekat.

Bus listrik sendiri sudah cukup umum dijumpai dan digunakan sebagai angkutan dalam kota, contohnya seperti transjakarta serta Damri. Namun ruang lingkupnya masih terbilang sempit dan belum menjangkau jarak antar kota.

Baca juga: Tesla Siap Ekspansi ke ASEAN, Begini Strateginya

DAMRI kembali mengoperasikan rute Bus Listrik berbasis Buy The Service (BTS) Terminal Purabaya - ITS - Kenjeran Park via Middle East Ring Road (MERR) Surabaya pada Minggu (25/2/2024).Dokumentasi DAMRI DAMRI kembali mengoperasikan rute Bus Listrik berbasis Buy The Service (BTS) Terminal Purabaya - ITS - Kenjeran Park via Middle East Ring Road (MERR) Surabaya pada Minggu (25/2/2024).

Terkait potensi munculnya bus AKAP listrik dalam waktu dekat, Institut Studi Transportasi (Instran) menilai jika peluangnya masih sangat kecil.

Felix Iryantomo, Peneliti Senior INSTRAN mengatakan, ada banyak kendala yang dihadapi oleh bus AKAP listrik, di antaranya menyangkut ekosistem stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan rute perjalanan itu sendiri.

“Bus-bus AKAP selama ini sudah punya rute operasional, sekarang kalau kita lihat, ekosistemnya sudah ada atau tidak kalau beralih menjadi listrik?” Ucapnya saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, Kamis (8/3/2024).

Baca juga: Gresini Racing Optimistis Hadapi MotoGP Portugal 2024

Bus listrik gratis di MedanInstagram @abdul_azizz1995 Bus listrik gratis di Medan

Menurut Felix, tren bus AKAP listrik nampaknya masih mustahil terjadi di Indonesia dalam waktu dekat. Faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah permintaan dari konsumen itu sendiri.

“Kalau terlalu merepotkan, masyarakat juga enggan pakai. Bus mesin biasa pasti masih populer untuk tahun-tahun ke depan,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau