Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Icha, Perempuan yang Naik Motor Listrik dari Bandung ke Bali

Kompas.com - 24/02/2024, 14:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - SMEV menguji ketahanan dari dua motor listriknya dalam perjalanan dari Bandung ke Denpasar. Salah satu pesertanya adalah perempuan bernama Annisa Zahra Pratiwi atau akrab disapa Icha menceritakan pengalaman seru saat perjalanan tersebut.

Sebelumnya, Icha memang hobi naik motor, terutama adventure pakai motor trail. Sehari-harinya, Icha jadi karyawan di perusahaan swasta, bahkan saat perjalanan tujuh hari dari Bandung ke Denpasar, dia mengambil cuti.

Pertemuan Icha dengan tim dari SMEV juga sebenarnya tidak disengaja. Saat itu Icha sedang persiapan untuk ikut balap reli di Eiger Bandung, di sana lah mereka bertemu karena SMEV sedang mempersiapkan peluncuran motornya.

Baca juga: SMEV Bidik Segmen Motor Listrik Premium Rp 50 Juta-Rp 100 Juta

Cerita Annisa Zahra Pratiwi, akrab disapa Icha saat lakukan perjalanan dari Bandung ke Denpasar pakai motor listrik SMEVKOMPAS.com/FATHAN Cerita Annisa Zahra Pratiwi, akrab disapa Icha saat lakukan perjalanan dari Bandung ke Denpasar pakai motor listrik SMEV

"Di situ kita ngobrol, ditawari kalau nanti sudah meluncur motornya, mau buat program, tes motor dan mengenalkan motornya, mau ikut atau enggak? Yang jelas aku antusiasi banget ketika diajak, jadi aku iyakan dan ternyata kejadian juga," ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (23/2/2024).

Icha menceritakan perjalanannya selama tujuh hari dari Bandung ke Denpasar pakai SMEV EM-T, yang modelnya seperti motor trail.

Perjalanan dimulai dari Eiger Bandung ke Cilacap, lalu ke Yogyakarta, Bromo, Malang, Situbondo, Banyuwangi, baru ke Denpasar.

Selama perjalanan, Icha bilang tidak ada kendala yang berarti buat motornya, sudah sangat mumpuni. Bahkan yang jadi ujian adalah para pengendara yang istirahat karena perjalanan yang cukup jauh, sampai 1.250 Km.

Baca juga: Hyundai Urai Hasil Riset Mobil Listrik di Indonesia

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Zara (@nisaiichaa)

 

"Perjalanan oke, fisik oke untungnya, malah motornya yang lebih oke. Motornya memang mampu, sepanjang perjalanan tuh enggak ada kendala, paling lebih ke pada capek, fisik manusia," kata Icha.

Icha bilang, EM-T yang dia kendarai bisa melaju sejauh 100 Km sampai 120 Km sekali cas. Mengisi baterainya pun relatif cepat, tiga jam saja.

"Jadi pas sampai, pas baterai habis, pas titik-titiknya. Sempat ngecas masuk ke perkampungan, ada tukang siomay, kita tumpang ngecas di situ dan bisa, se-random itu," kata Icha.

 

Cerita Annisa Zahra Pratiwi, akrab disapa Icha saat lakukan perjalanan dari Bandung ke Denpasar pakai motor listrik SMEVSMEV Cerita Annisa Zahra Pratiwi, akrab disapa Icha saat lakukan perjalanan dari Bandung ke Denpasar pakai motor listrik SMEV

Ternyata motor listrik bisa dicas di mana saja kata Icha yang agak kaget. Jadi selama perjalanan itu tidak ada kendala buat motornya, paling tadi karena kelelahan, membuat Icha sempat menjatuhkan motornya.

"Cuma aku sempat ngejatuhin motor sekali, pakai EM-T. Jadi di siang bolong, capek, bengong pas berhenti tunggu kumpul. Lupa motor enggak distandarin, bengong-bengong jatuh, tapi ternyata enggak apa-apa sih motornya," ucap Icha.

Selama perjalanan, Icha mengalami pengalaman unik saat melaju dari Yogyakarta ke Bromo. Kebetulan masih berkendara di malam hari dan lewat jalanan yang tidak ada lampu penerangan jalan dan sedang hujan gerimis.

 

Cerita Annisa Zahra Pratiwi, akrab disapa Icha saat lakukan perjalanan dari Bandung ke Denpasar pakai motor listrik SMEVSMEV Cerita Annisa Zahra Pratiwi, akrab disapa Icha saat lakukan perjalanan dari Bandung ke Denpasar pakai motor listrik SMEV

"Kebetulan aku pakai kacamata, jadi agak terganggu. Kedua kayak ada kesan mistisnya aja, kebetulan lokasinya, terus ditambah para senior bercerita soal lokasinya, itu sih yang terberat medannya," kata Icha.

Sempat di tengah jalan Icha memimpin rombongan yang terdiri dari empat motor, dua EM-T dan dua EM-1. Lama-lama saat di depan, enggak kelihatan lagi lampu di belakang, ternyata tidak ada orang.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau