Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Banyak Korban, Kapan Para Pelaku Balap Liar Bakal Tobat?

Kompas.com - 28/01/2024, 09:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral memperlihatkan kecelakaan nahas "adu kambing" terjadi karena balapan liar. Pengendara motor yang sedang melintas jadi korban karena ada balapan liar yang menutup dua jalan sekaligus.

Dalam video yang diunggah akun Instagram, afmotoshop, usai kecelakaan masyarakat yang berdiri di pinggir jalan diduga menonton balapan liar bingung harus melakukan apa karena korban tak bergerak di atas aspal.

Baca juga: Video Viral, Pembalap Liar Adu Kambing dengan Pengguna Jalan

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan, hampir di semua negara di dunia pelaku balap liar didominasi oleh remaja yang haus eksistensi dan pembuktian diri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Afmotoshop (@afmotoshop)

 

Sehingga dengan latar belakang itu para pebalap liar nantinya akan berhenti di usia tertentu. Masalahnya, akan ada remaja yang menggantikan para pebalap liar yang sudah berhenti, begitu seterusnya.

"Rata-rata pengemar otomotif yang sudah dewasa ataupun tua pernah melakukan hal tersebut," ungkap Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Balap liar yang dilakukan remaja merupakan proses natural karena mencari sesuatu untuk merasa hebat dan bisa diakui oleh mayarakat atau kelompok.

Baca juga: Bukan Indonesia, Mitsubishi Fuso eCanter Meluncur Duluan di Hong Kong

 

Sebanyak 14 motor modifikasi di Besuki, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur ditilang akibat diduga hendak balap liar pada Sabtu (18/11/2023).Dokumentasi Polres Situbondo Sebanyak 14 motor modifikasi di Besuki, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur ditilang akibat diduga hendak balap liar pada Sabtu (18/11/2023).

"Itu dilakukan oleh kelompok orang yang mencari eksistensi dan biasanya kelompok usia remaja," katanya.

"Balap liar ini adalah fenomena yang sejak dulu, bahkan sejak sebelum zaman Ali Sadikin (Gubernur Jakarta) sudah dilakukan, baik roda dua maupun roda empat," kata Jusri.

Baca juga: PO Sugeng Rahayu Tambah 2 Bus, Pakai Bodi Jetbus 5 MHD

Karena itu perlu adanya sistem komperhensif yang bisa menekan angka balapan liar.

Petugas Samapta Polresta Tasikmalaya berhasil mengamankan remaja yang sedang menonton balap liar di Jala Sewaka Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (9/1/2024) dini hari.Dok. Satsamapta Polresta Tasikmalaya Petugas Samapta Polresta Tasikmalaya berhasil mengamankan remaja yang sedang menonton balap liar di Jala Sewaka Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (9/1/2024) dini hari.

Polisi sebetulnya tidak tinggal diam namun memang balap liar seperti jamur di musim hujan. Saat pengawasan kendur maka akan bermunculan lagi secara sporadis.

Baca juga: Mulai Musim Hujan, Pengendara Motor Jangan Asal Pilih Lokasi Berteduh

Pada 2022 contohnya, Polda Metro Jaya gencar menggelar ajang "balap liar legal" yang difasilitasi kepolisian, bertajuk Street Race.

Setelah diadakan beberapa kali, Street Race yang kemudian juga merambah balapan mobil diklaim kurangi balap liar. Jumlah aduan masyarakat mengenai balap liar juga berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau