Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Pertalite pada 2024 Turun, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 10/01/2024, 19:11 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyampaikan, kuota penyaluran BBM Pertalite pada 2024 lebih rendah sekitar 1 juta kiloliter (kl) dari tahun lalu atau 32,56 kl menjadi hanya 31,7 kl.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati menjelaskan, hal tersebut berdasarkan perhitungan realisasi Pertalite di tahun 2023 yang hanya mencapai 30 juta kl atau sekitar 92,24 persen.

“Jadi ini memang sedikit lebih kecil dari 2023, karena kami melihat dari realisasinya di tahun 2023 sekitar 30 juta kl,” jelas dia dilansir KompasTV, Kamis (10/1/2024).

Baca juga: 5 Mobil Bekas Harga Rp 90 Jutaan, Dapat Yaris Bakpao hingga March Tahun Muda

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) resmi menetapkan kuota jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP), Pertalite pada 2024 sebesar 31,7 juta kilo liter (KL).SHUTTERSTOCK/PEACE-LOVING Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) resmi menetapkan kuota jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP), Pertalite pada 2024 sebesar 31,7 juta kilo liter (KL).

Menurut Erika, rendahnya capaian realisasi penyaluran BBM Pertalite pada tahun 2023 menunjukkan bahwa pengendalian distribusi BBM tersebut telah ditingkatkan.

Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme pengendalian telah diperkuat untuk memastikan distribusi BBM sesuai dengan kebijakan pemerintah.

Selain itu, Erika juga menyebut bahwa beralihnya masyarakat ke transportasi umum turut berkontribusi pada rendahnya penyaluran BBM Pertalite.

Fenomena tersebut terutama terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya, di mana ketersediaan transportasi umum yang nyaman membuat banyak orang memilih alternatif itu daripada menggunakan kendaraan pribadi.

Baca juga: Usai Liburan, Ini 5 Poin Pengecekan Mobil yang Tak Boleh Diabaikan

Antrean kendaraan roda dua di SPBU Vivo yang kini mulai mengular. Seorang pengendara motor yakni Indra (27) mengatakan bahwa dirinya kini telah beralih ke SPBU Vivo, usai waktu antrean BBM Pertalite di SPBU Pertamina semakin memakan waktu lebih lama. KOMPAS.com/JOY ANDRE T Antrean kendaraan roda dua di SPBU Vivo yang kini mulai mengular. Seorang pengendara motor yakni Indra (27) mengatakan bahwa dirinya kini telah beralih ke SPBU Vivo, usai waktu antrean BBM Pertalite di SPBU Pertamina semakin memakan waktu lebih lama.

Ini sejalan dengan tren peningkatan kesadaran akan mobilitas berkelanjutan dan lingkungan di kalangan masyarakat perkotaan.

Perubahan preferensi masyarakat terhadap metode transportasi juga mencerminkan pergeseran pola konsumsi energi di sektor transportasi.

“Rendahnya capaian realisasi penyaluran BBM Pertalite di 2023, kalau ditanya kenapa seperti itu, kenapa tidak mencapai target? Ya berarti pengendaliannya lebih baik. Kedua mungkin juga masyarakat mulai memilih transportasi umum,” ucap Erika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau