JAKARTA, KOMPAS.com – Angka ekspor motor Indonesia pada sepanjang Januari-Desember 2023 membukukan 570.004 unit.
Perolehan ini minus 23 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) sebanyak 743.551 unit.
Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), mengatakan, menurunnya perolehan tersebut terjadi karena adanya perubahan skema ekspor kendaraan roda dua.
Baca juga: Kei Car Suzuki Dipajang di Diler, Siap Dijual di Indonesia?
Pada 2023, skema ekspor beralih dari CBU ke Completely Knocked Down (CKD) alias terurai (dalam bentuk terpisah antar komponen).
“Jadi ekspor itu sebenarnya ada dua, yang pertama kalau di 2022 itu kan full CBU, tapi tahun lalu 2023 itu terpecah dua, ada yang CBU ada yang CKD,” ujar Sigit, kepada Kompas.com (9/1/2024).
Dengan besarnya peralihan skema ekspor roda dua dari Indonesia itu, membuat tabel data ekspor yang dilakukan terus menurun. Sebab sejauh ini pencatatan raihan ekspor oleh AISI hanya yang bersifat CBU saja.
Baca juga: Akhir Cerita Penumpang PO Sinar Jaya yang Diturunkan Tidak Sesuai Tiket
Ke depannya, agar tak membebani target yang telah ditetapkan pemerintah, pihak AISI juga akan melakukan pencatatan realisasi ekspor CKD.
“Cuma yang ekspor CKD ini datanya belum lengkap. Saya harapkan ini bulan ini bisa kami bereskan,” ucap Sigit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.