KLATEN, KOMPAS.com - Air conditioner (AC) pada mobil menjadi bagian penting demi menjaga kenyamanan penumpang saat dioperasikan. Tanpa AC yang prima, maka udara di dalam kabin mobil bisa menjadi pengap bahkan panas.
Biasanya sistem AC pada mobil tidak mati secara tiba-tiba, melainkan performanya menurun secara perlahan atau embusan anginnya menjadi kurang dingin.
Kebiasaan buruknya, konsumen tidak langsung memperbaiki performa AC mobil yang sudah menurun. Biasanya akan terus dipakai sampai AC benar-benar tidak berfungsi. Padahal, cara tersebut tidak benar.
Baca juga: Aroma Makanan Ini Bikin AC Mobil Cepat Rusak
Hasan Ariyanto, Pemilik Mandiri Auto Klaten mengatakan konsumen seharusnya tidak menunda-nunda perbaikan AC mobil yang performanya mulai menurun agar tidak menanggung lebih banyak kerugian.
“Ketika AC mulai terdeteksi kurang maksimal dalam mendinginkan udara di dalam kabin, sebaiknya segera diperbaiki, jangan sampai membiarkan atau memaksa sistem AC bekerja lebih keras dengan sistem yang tidak prima,” ucap Hasan kepada Kompas.com, Sabtu (6/1/2024).
Hasan mengatakan sistem AC pada mobil menerapkan prinsip kerja yang unik, begitu sakelar AC dihidupkan, lalu pengaturan suhunya diarahkan ke posisi maksimal maka sistem akan mengejar tercapainya target tersebut.
Baca juga: Manfaat AC Mobil Saat Kondisi Hujan
“Sistem AC akan mengukur suhu udara di dalam kabin lewat ambient sensor (suhu sekeliling) untuk dilaporkan ke ECU, ini akan menentukan lama waktu kompresor bekerja,” ucap Hasan.
Hasan menjelaskan beberapa model kompresor AC pada mobil bekerja putus nyambung. Sehingga, ketika target suhu udara di dalam kabin sudah tercapai, putaran kompresor akan diputus oleh magnetic clutch.
“Nah, bila performa AC sudah menurun, maka sistem akan terus memerintahkan kompresor kerja terus karena target suhu udara di dalam kabin tidak kunjung tercapai, jika beban ini dikalkulasikan dapat memperpendek usia kompresor,” ucap Hasan.
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Wajib Matikan AC Mobil Saat Memanaskan Mesin
Selain kompresor AC lebih cepat rusak, Hasan juga menyinggung konsumsi BBM mobil menjadi lebih boros.
“Karena kompresor terus bekerja maka sistem juga membuat putaran mesin lebih tinggi bisa di atas 1.000 Rpm saat stasioner, ada sistem idle up yang akan aktif ketika beban mesin bertambah, salah satunya ketika kompresor AC bekerja,” ucap Hasan.
Meski tidak begitu signifikan, konsumsi BBM bisa menjadi lebih boros ketika memaksakan AC mobil terus bekerja dengan kondisi tidak prima. Hal ini bisa terjadi karena kompresor lebih lama membebani mesin.
Baca juga: Kondisi AC Mobil Harus Off Sebelum Mematikan Mesin?
Sehingga, ketika AC mobil sudah kurang prima sebaiknya konsumen tidak menunda-nunda untuk memperbaikinya agar tidak terjadi kerusakan lebih parah, ujung-ujungnya nanti malah membutuhkan ongkos perbaikan lebih banyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.