Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eka Firmansyah
Peneliti di Fakultas Teknik UGM

Peneliti bidang elektronika khususnya konverter daya untuk keperluan listrik, energi terbarukan, kendaraan listrik, dan kereta api. Sejak 2012 tergabung dalam tim Mobil Listrik Nasional.

kolom

Mengurangi Hambatan Psikologis Pemanfaatan Kendaraan Listrik

Kompas.com - 30/11/2023, 15:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dengan spesifikasi tegangan yang dapat diatur lebih rendah ini, Bharat DC-001 dapat digunakan pada kendaraan roda dua, tiga, hingga mobil.

Lebih dari itu, Bharat DC adalah mekanisme pengisian ulang dc yang lebih modern dan kompleks dari mekanisme pengisian ulang ac.

Secara strategis dan logis, sangat perlu dibuat kelompok kerja yang mengurus masalah stasiun pengisian ulang kendaraan listrik.

Kelompok kerja ini perlu membahas realisasi pengisian ulang secara luas yang mencakup unsur teknis seperti jenis konektor, standarisasinya, protokol, keamanan komunikasi, ekonomi, bisnis, hingga psikologis.

Kompleksitas ini tidak dapat ditangani sekadar dengan diterbitkannya regulasi. Sebagai negara, kita perlu belajar untuk merespons sesuatu secara lebih alamiah, alih-alih hanya mengandalkan pada menerbitkan aturan dan berharap aturan itu dapat menyelesaikan masalah.

Perlu disadari bahwa dunia saat ini telah berada pada era industrialisasi jilid empat yang bersandar pada sistem siber-fisis.

Kita tidak bisa lagi berpikir dengan paradigma era industrialisasi jilid dua saat standar dapat dengan mudah dibuat bersandarkan pada spesifikasi fisik soket dan plugnya.

Sejak era industri jilid tiga, protokol telah menjadi bagian tak terpisahkan dari produk, apalagi di era I4.0 saat ini.

Dalam era modern ini, setiap realisasi fisis akan selalu berpasangan dengan protokol untuk merealisasikan fungsinya.

Kesemuanya ini membentuk jejaring yang kompleks dan memiliki potensi kemanfaatan yang luar biasa akibat teknologi kecerdasan sintetis dan big data.

Kesadaran untuk tidak dengan mudah berbagi data dengan pihak lain adalah kesadaran yang sama tingkatannya seperti kesadaran melindungi sumber daya alam agar tidak dijarah oleh pihak asing.

Lebih jauh, perlu disadari bahwa pasangan fisik-protokol pada produk dapat pula berfungsi sebagai jaminan keberlangsungan produk dan mengurangi potensi persaingan.

Memasukkan sudut pandang penguasaan protokol komunikasi dalam perluasan adopsi SPKLU dapat membuka peluang baru: ketahanan industri.

Bila para pelaku lokal menguasai secara mandiri protokol komunikasi pengisian ulang secara penuh, setiap masalah yang timbul dapat dengan cepat diatasi tanpa memerlukan dukungan ahli asing.

Data dapat secara penuh disimpan di Indonesia. Transaksi keuangan dapat diintegrasikan secara mandiri dengan teknologi lokal seperti QRIS tanpa perlu menyediakan jembatan antara yang mengharuskan pengiriman data ke luar negeri.

Tentu saja ini membuka peluang ekonomi yang besar. Dan semua ini mungkin dilakukan dengan adopsi GB/T, baik secara utuh atau dengan penyesuaian tertentu, karena realisasinya sederhana: memanfaatkan koneksi fisis CAN yang umum dan spesifikasi protokol yang mudah dipahami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau