JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di dunia maya memperlihatkan bagaimana polisi di Malaysia dengan tegas menilang pengemudi yang ikut mengekor rombongan pengawalan di jalan raya.
Video yang diunggah akun Instagram Dashcam Owners Indonesia ini bisa jadi refleksi dengan yang terjadi di Indonesia. Di mana kerap terlihat orang ikut mengekor pengawalan padahal bukan bagian rombongan.
Baca juga: BBM Kualitas Rendah Bikin Oli Mesin Cepat Kotor
Dalam video terlihat polisi yang menggunakan mobil membuka jalan untuk truk polisi yang dikawal. Di belakang truk tersebut kemudian mengekor mobil agar tidak terkena macet.
Polisi yang berada di mobil kemudian berhenti, turun, dan langsung menilang mobil tersebut.
View this post on Instagram
Di Indonesia, kejadian mobil yang sering mengekor rombongan ialah saat ada ambulans lewat. Seperti diketahui ambulans merupakan satu dari tujuh kendaraan khusus yang mendapatkan prioritas di jalan.
Ini berarti saat ambulans sedang melintas, pengguna jalan lain wajib untuk memberikan jalan.
Namun ada saja orang yang memanfaatkan kesempatan dengan cara ikut mengekor mobil ambulans saat sedang bertugas atau rombongan lain seperti mobil pejabat yang sedang dikawal polisi.
Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, mengekor mobil yang sedang mendapat pengawalan berbahaya baik bagi si pelaku maupun pengguna jalan lain.
Baca juga: Internasional Stuntbike Street Show 2023 Siap Digelar di Jakarta
"Mengingat kita akan meningkatkan kecepatan di ruang yang sempit untuk bisa beriringan. Apalagi bila kendaraan di depan tidak memberi jalan atau menutup jalan kita karena dilihatnya kendaraan kita bukan kendaraan prioritas," kata Marcell kepada Kompas.com belum lama ini.
Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana, mengatakan, perilaku mengekor rombongan yang sedang dikawal merupakan tindakan tak beretika yang berarti pengemudinya tidak punya etika.
"Pengemudi yang sering ngekor ini tidak beretika, memanfaatkan situasi darurat untuk kepentingan pribadinya. Pengemudi ini sering disebut tourist convoy, tidak mau bersusah-susah dengan kondisi lalu lintas," kata Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.