Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Dehidrasi, Berkendara Motor Saat Cuaca Panas

Kompas.com - 29/09/2023, 11:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Cuaca Jakarta dan sekitarnya terasa begitu panas dan gerah dalam beberapa hari terakhir. Ketika siang hari, temperatur bahkan bisa menunjukkan angka 36-37 derajat Celsius.

Faktor cuaca panas tentu saja kurang nyaman bagi pengendara motor, terutama karena ancaman dehidrasi yang bisa dialami selama berkendara.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, mengatakan, pengendara motor saat ini harus pintar memilih waktu berkendara yang tepat.

Baca juga: Toyota Siap Luncurkan Land Cruiser Mini, Calon Pesaing Suzuki Jimny

 Ilustrasi touring menggunakan sepeda motor (iStock/ Milos-Muller) Ilustrasi touring menggunakan sepeda motor

“Memang saat ini cuaca sedang minim hujan bahkan pada siang hari temperatur cuaca bisa terasa lebih panas dari biasanya,” ujar Agus, kepada Kompas.com, Kamis (28/9/2023).

“Hindari perjalanan atau berkendara pada saat siang hari, karena pastinya kondisi terik akan menguras tubuh kita lebih banyak mengeluarkan keringat yang berakibat terjadinya dehidrasi,” kata dia.

Namun menurut Agus, jika memang tidak bisa mengatur waktu perjalanan, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Baca juga: Cerita Kaka Slank Kepincut Vespa Listrik, Bikin Orang Lain Senyum

Salah satunya selalu membawa air minum agar kita tidak kekurangan cairan. Selain itu, penting juga memperhatikan jenis bahan jaket yang dipakai saat riding.

Vincent Nugroho, Founder & CEO Contin Motosports, mengatakan, bahan jaket yang nyaman digunakan saat cuaca panas adalah bahan katun atau kanvas dengan gramasi yang tipis.

Untuk diketahui, gramasi adalah ukuran berat kain yang dapat dihitung dari panjang benangnya. Semakin tinggi gramasi kain, semakin tebal atau padat kain tersebut, dan semakin besar pula bobotnya.

Baca juga: Pedrosa Ikut Komentar soal Pertemuan Honda dengan Marc Marquez

Pilihan apparel berkendara dari Kushitani di gerai RC MotogarageKompas.com/Donny Pilihan apparel berkendara dari Kushitani di gerai RC Motogarage

“Memang sebaiknya pakai jaket yang tipis, jadi prinsipnya tipis, longgar, dan ber-air flow,” kata Vincent, kepada Kompas.com.

“Bisa dikombo (digabung) ketiganya, atau bisa salah satunya. Intinya stamina amat sangat terkuras, ketika barang yang kita gunakan, berat, tebal, dan ketat,” ujarnya.

Vincent mengatakan, jaket berbahan mesh juga digemari konsumen buat dipakai saat cuaca panas. Tapi jaket mesh kurang ideal buat touring jarak jauh.

“(Peruntukan) jaket mesh mungkin riding dua jam, lebih dari itu bahan yang biasa kita pakai polyester atau nylon. Kecuali touring saat ini (cuaca panas), paling butuh mesh semua orang-orang. Karena memang malam pun enggak dingin,” ucap Vincent.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau