JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menyebutkan bahwa rata-rata suhu di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 0,5 derajat celsius dibanding biasanya.
Peningkatan suhu panas tersebut tentu memengaruhi kenyamanan, termasuk bagi pengguna mobil karena dampaknya membuat kabin terasa lebih panas. Terutama usai mobil terparkir di luar ruangan dengan kondisi di bawah sinar matahari.
Hariadi, Asst. to Service Dept Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan, kendaraan yang sering parkir di luar ruangan membuat temperatur suhu di dalam kabin ikut meningkat drastis.
Baca juga: Cuaca Panas, Berapa Setelan AC Mobil yang Ideal?
Bahkan, karena kondisi tersebut, lanjut Hariadi, sangat memungkinkan membuat suhu di dalam kabin mobil lebih panas dibandingkan suhu udara di luar ruangan.
"Hal ini disebabkan suhu panas yang diserap kendaraan dan terperangkap di ruang kedap seperti kabin bisa menghasilkan suhu hingga 30 derajat lebih tinggi dari suhu luar ruangan. Situasi ini tentu mengganggu kenyamanan pemilik kendaraan," kata Hariadi dalam keterangan resminya, Senin (18/9/2023).
Lebih lanjut, Hariadi menjelaskan, saat mobil parkir di tengah situasi yang panas, suhu luar akan memengaruhi temperatur di dalam. Dengan demikian, pada musim panas sektor interior dapat lebih panas dari suhu luar.
Beberapa penelitian menyatakan, bagian interior mobil dapat mencapai 30 derajat celsius lebih panas dibandingkan suhu luar karena beberapa faktor seperti, interior kabin yang dominan berwarna gelap, kaca mobil yang terekspos langsung dengan sinar matahari, dan lainnya.
Baca juga: Mobil Matik Makin Canggih, tetapi Pemicu Masalah Tambah Banyak
Untuk menurunkan hawa panas di dalam kabin, khususnya bagi yang terpaksa parkir di bawah terik matahari, ada beberapa cara yang bisa dilakukan pemilik mobil, yakni:
1. Nyalakan mesin tanpa AC
Sebelum melakukan perjalanan, pemilik bisa memulai dengan menyalakan mesin lebih dulu sebagai langkah awal setelah mobil terparkir dalam kondisi panas.
"Pertama, pastikan transmisi mobil dalam posisi parkir atau netral. Kedua, pastikan AC dalam posisi tidak aktif, sehingga mesin diberikan waktu untuk bekerja secara bertahap setelah lama berhenti," ucap Hariadi.
2. Buka kaca mobil
Berikutnya dilanjut dengan membuka seluruh kaca jendela mobil, baik di baris pertama hingga kedua, yang fungsinya sebagai sirkulasi udara.
Adanya sirkulasi udara akan menetralkan suhu yang lama terperangkap di dalam mobil, sehingga udara di dalam kembali aman untuk dihirup.
Usahakan membuka jendela di tempat yang memiliki udara segar, bersih, terhindar dari debu, dan bau yang tak sedap.