Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2023, 14:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Fakta di lapangan pemilik sepeda motor yang memakai ban tubeless lebih banyak yang memakai tambal ban model tusuk alias model cacing ketimbang model payung.

Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban IRC mengatakan, alasannya ialah karena tambal ban model tusuk lebih banyak ditemukan di tukang tambal ban.

Baca juga: Penjualan Motor Listrik Diklaim Meningkat 13 Kali Lipat

Ilustrasi bengkel motor yang menyediakan berbagai jenis ban motorKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ilustrasi bengkel motor yang menyediakan berbagai jenis ban motor

"Kalau buat motor matik atau skutik, yang bannya harganya Rp 200.000-an mereka memilih yang model tusuk, ringkas, cepat dan lebih murah, walau harganya bervariasi bisa Rp 20.000-an," kata Dodi kepada Kompas.com, Rabu (13/9/2023).

Dodi mengatakan, tambal ban tipe payung biasanya hanya dipakai pemilik motor sport yang memakai ban tubeless yang harganya mahal-mahal di atas Rp 1 jutaan.

"Saya jarang menemui tambal payung di jalan. Kecuali yang saya tahu ada permintaan khusus, kalau ban matik paling Rp 200.000-Rp 300.000, tidak apa-apa pakai model tusuk tapi sayang kalau ban mahal pakai tambal ban sembarang," katanya.

Baca juga: Video Viral Seorang Ibu Isi BBM Honda BeAT Pakai Pertamax Turbo

Bekas tambalan ban tubeless pada motorDicky Aditya Wijaya Bekas tambalan ban tubeless pada motor

Dodi mengatakan, kelemahan tambal ban model payung lebih rumit karena harus melepas pelek. Kemudian tambalan dilakukan pada bagian dalam ban, memakai bulatan karet pipih yang kemudian ditekan pada ban.

"Prosesnya memang tidak praktis, tapi cara ini yang paling benar. Tapi setahu saya aktualnya di lapangan banyak yang memilih tambal cacing bukan payung karena kurang praktis," ucap Dodi.

"Kalau model payung dia ada penahannya, sedangkan model cacing hanya menutupi bagian yang berlubang saja. Kemudian kalau ditusuk bisa makin lebar. Meski ditambal bisa bocor halus," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com