Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insentif Kendaraan Listrik Diperlukan untuk Capai Netralitas Karbon

Kompas.com - 10/09/2023, 17:58 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) menyebut bahwa program bantuan pemerintah atau insentif untuk pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) diperlukan supaya mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 mendatang.

Pasalnya, menurut berbagai studi kendaraan listrik terbukti mampu menjadi bagian penting menuju netalitas karbon. Sehubungan dengan itu, pemerintah pun merumuskan target serta peta jalan supaya mulai dilakukannya proses transisi.

"Pemerintah menargetkan, pada tahun 2030, produksi KBLBB dapat mencapai 600.000 unit untuk roda empat atau lebih, serta 2,45 juta unit bagi roda dua," kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif dalam keterangannya, Sabtu (9/9/2023).

Baca juga: Klasemen MotoGP Usai Sprint Race MotoGP San Marino, Bagnaia Teratas

Ilustrasi kendaraan listrik.(Dok. Shutterstock/ BigPixel Photo) Ilustrasi kendaraan listrik.

"Hal ini dapat terwujud dengan ekosistem kendaraan listrik yang semakin berkembang, melibatkan para pemangku kepentingan yang meliputi industri otomotif, produsen baterai, dan konsumen," tambahnya.

Sebagai upaya mendorong komitmen dan target terkait, pemerintah mengeluarkan berbagai program melalui bantuan pembelian KBLBB roda dua, subsidi pembelian KBLBB roda empat, serta program-program untuk mendukung industri yang mendedikasikan pengembangan dan perluasan fasilitas produksi kendaraan listrik di Indonesia.

Pengembangan ekosistem kendaraan listrik akan mendorong inovasi-inovasi teknologi dari industri untuk menghasilkan produk-produk yang paling sesuai dengan kebutuhan pasar di Indonesia maupun pasar ekspor.

Upaya serupa juga dijalankan di negara-negara lain untuk mengembangkan ekosistem terkait kendaraan listrik. Namun, pandangan masyarakat terhadap penggunaan kendaraan listrik merupakan salah satu tantangan dalam upaya adopsi tersebut.

Baca juga: Video Ibu-ibu Geser Pembatas buat Fortuner Putar Balik di Jalan Tol

“Tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat perubahan perilaku masyarakat, dari semula terbiasa menggunakan kendaraan yang menggunakan BBM dengan infrastruktur yang sudah banyak tersedia menjadi memakai kendaraan listrik" ujar Febri.

"Karenanya, perlu kolaborasi antara pemangku kepentingan untuk percepat pengembangan ekosistem EV, misalnya dengan mempercepat pembangunan infrastruktur pengisian listrik, sehingga masyarakat tidak ragu lagi untuk menggunakan kendaraan listrik,” lanjut dia.

Program peningkatan penggunaan kendaran listrik juga perlu didukung dengan bauran kebijakan lainnya untuk mewujudkan komitmen Net Zero Emission tahun 2060. Penyediaan sumber energi yang bersih dan menghasilkan EBT merupakan upaya bersama bangsa Indonesia.

"Langkah-langkah untuk mewujudkan circular economy juga harus diambil, misalnya komitmen untuk memaksimalkan penggunaan kembali material-material yang digunakan untuk memproduksi kendaraan listrik,” imbuh Febri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau