Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Indonesia Buka Peluang Ekspor Yaris Cross ke Australia

Kompas.com - 10/09/2023, 10:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto mengungkapkan pihaknya sedang melakukan komunikasi mengenai potensi atau kemungkinan eskpor Yaris Cross ke Australia.

Komunikasi tersebut, mencangkup permintaan pasar atas segmen B SUV, penamaan model, kebijakan atau regulasi khususnya yang berkaitan standar emisi, dan lain sebagainya.

"Kita sudah bicara dengan desainer. Saat ini sedang studi karena regulasinya banyak. Kita juga bicara dengan pihak Australia karena kan sudah ada model-model yang mirip dengan dia (Yaris Cross), nanti takutnya bentrok," kata Nandi saat ditemui, Jumat (8/9/2023) sore kemarin.

Baca juga: Hasil Kualifikasi MotoGP San Marino 2023, Martin Pole Position

Produksi Toyota Yaris Cross di pabrik TMMIN                     dok.TMMIN Produksi Toyota Yaris Cross di pabrik TMMIN

"Di sana juga kan sudah ada Yariss Cross yang diimpor dari Jepang. Namanya takut sama. Jadi kita consider, apa-apa yang harus dilakukan," lanjutnya.

Kemudian hal yang menjadi tantangan lain ialah standar emisi kendaraan yang sudah Euro 6, sementara produksi di Indonesia masih standar Euro 4. Di samping itu, mobil juga harus lulus uji tabrak secara sempurna yang dilaksanakan New Car Assessment Program (NCAP).

"NCAP-nya 5 star, terutama pada side impact," kata dia.

Komunikasi tadi juga membuka peluang Toyota Indonesia membuat diversifikasi model pada Yaris Cross sehingga mampu masuk ke pasar tanpa mengorbankan model Toyota lainnya yang sudah ada (diimpor dari Jepang).

"Jadi perlu waktu, nambah reinforcement, (standar) emisinya juga, kita siapkan," ucap Nandi.

Baca juga: Tabrakan Beruntun di Tol Layang MBZ, Diduga karena Mobil Lawan Arah

Produksi Toyota Yaris Cross di pabrik TMMIN. Ilustrasi kelebihan produksi massal dan kekurangan produksi massal.dok.TMMIN Produksi Toyota Yaris Cross di pabrik TMMIN. Ilustrasi kelebihan produksi massal dan kekurangan produksi massal.

"Tapi kita coba cari alternatif, tidak cuma SUV tetapi apa yang bisa kita tambahkan model di sana. Kita sudah diskusi dengan Toyota Australia sendiri maupun dengan pihak regional maupun global," kata dia lagi.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita meminta Toyota agar bisa memperluas jangkauan pasar ke Australia dengan memanfaatkan perjanjian dagang internasional yaitu Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Menurut dia, hal tersebut didasari oleh suatu laporan internal Kemenperin yang menyebut bahwa minat pasar Australia terhadap produk kendaraan berjenis SUV sangatlah tinggi.

"Kami mendukung target ekspor Yaris Cross versi bensin dan hybrid untuk di tahun ini sebanyak 23.400 unit atau 60 persen dari total volume produksi ke negara-negara kawasan Amerika Latin dan Asia," kata Agus dalam seremoni produksi dan ekspor Yaris Cross di Karawang, Jawa Barat.

Baca juga: Mitsubishi Bicara Peluang Jual Mobil Listrik eK X EV di Indonesia

Toyota Yaris Cross mulai dikirim ke diler-dilerKompas.com/Rully Toyota Yaris Cross mulai dikirim ke diler-diler

"Diharapkan jumlah unit ekspor Yaris Cross akan meningkat dari tahun ke tahun dan yang paling utama adalah berhasil menembus pasar Australia," tambahnya.

Toyota Indonesia sendiri, sudah melakukan penjajakan pasar Australia tahun lalu melalui model Fortuner sebanyak 1.209 unit. Seremoninya kala itu langsung dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"(Ekspor Fortuner ke Australia) masih berlanjut. Satu bulannya kita bisa mengirimkan 60-70 unit. Sampai saat ini masih berjalan," ucap Nandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau