JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mobil diesel bermesin modern telah dilengkapi teknologi common rail hingga turbo. Berbeda dengan mesin diesel lawas, mobil diesel keluaran baru dianjurkan untuk diisi dengan BBM yang berkualitas bukan solar busuk (grade rendah).
Pasalnya, mesin diesel yang menganut teknologi common rail hingga turbo memiliki tekanan ruang bakar yang sangat tinggi. Sehingga tanpa bahan bakar berkualitas, pembakaran mesin tidak akan sempurna.
“Seperti Toyota Innova, Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero itu tidak bisa pakai BBM biasa (Biosolar). Kalau mobil diesel tersebut pakai Biosolar bisa berdampak langsung pada ruang pembakaran. Bisa menimbulkan gel atau seperti agar pada ruang pembakaran, hingga menyebabkan mobilnya mogok,” ucap Widodo, pemilik bengkel AD Oya yang berlokasi di Jalan Sulaiman, Kebon Jeruk, Jakarta Barat , kepada Kompas.com, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: Daftar Mobil Bekas Rp 50 Jutaan, Dapat Avanza sampai CR-V
Dodo melanjutkan, jika hal tersebut sudah terjadi maka pemilik mobil harus segera melakukan kuras tangki bahan bakar.
“Kalau sudah begitu harus kuras tangki, (ruang bakar) dikocok pakai bensin lagi sampai gelnya hilang, kemudian filternya diganti,” ucap dodo.
Sementara itu, Esa pemilik bengkel Denso Esa Diesel mengatakan, memang ada larangan mobil diesel baru diisi Biosolar atau solar murah, karena memang berisiko.
“Tetapi bukan berarti mesin diesel baru tidak bisa diis solar murah, tetap bisa jalan dan aman hingga jarak tempuh tertentu, karena yang jadi masalah bukan jenis BBM-nya, melainkan hanya kualitasnya,” kata Esa.
Baca juga: Biar Motor Lolos Uji Emisi, Perhatikan BBM yang Dipakai
Esa melanjutkan, kandungan air yang ada dalam solar murah yang merusak injektor. Daripada banyak mobil yang mengalami kerusakan, maka wajar saja bila ada larangan menggunakan BBM murah ini.
“Garansi bisa saja hangus apabila terjadi kerusakan pada injektor gara-gara salah isi BBM dengan kualitas rendah, memang faktanya banyak injektor yang rusak akibat air yang terkandung di dalam solar murah,” kata Esa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.