JAKARTA, KOMPAS.com - Angkutan pengangkut karyawan di area tambang atau manhauler biasanya menggunakan sasis truk besar dengan penggerak 4x4.
Kalau tidak ada truk besar, biasanya karoseri menggunakan sasis microbus 4x2 lalu dimodifikasi. Pada as roda depan ditambah diferensial, jadi bisa penggerak 4x4 dan melalui medan jalan yang jelek.
Melihat adanya segmen tersebut, Hino kini punya produk khusus Microbus dengan penggerak 4x4, yakni SDBL 115 4x4. Sasis bus kecil tersebut merupakan versi 4x4 dari yang biasanya dipakai untuk jalan raya.
Baca juga: Hino Bidik Pasar Sektor Kargo untuk Penjualan Truk
Lalu apa bedanya dengan yang buatan karoseri atau bengkel modifikasi?
Zainal Muttaqin Manager Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia mengatakan, memang banyak bengkel modifikasi di luar sana. Bedanya dengan produk Hino adalah sudah sesuai dengan standar dan teknis dari principal di Jepang.
"Alasan kedua, kami patuh kepada hukum yang ada di Indonesia. Ketiga, garansi sama dan tetap berlaku, bahkan sampai dapat free service program satu tahun atau 40.000 Km," kata Zainal di GIIAS, Senin (14/8/2023).
Baca juga: Daihatsu Akui Mobil Keluaran Lama Tidak Lagi Servis di Bengkel Resmi
Santiko Wardoyo, COO - Director Hino Motors Sales Indonesia menambahkan, kepatuhan soal hukum ini merujuk ke surat yang keluar saat pembelian. Faktur produk Hino saat dibeli sudah 4x4, berbeda dengan hasil modifikasi.
"Sedangkan kalau yang modifikasi masih 4x2 (fakturnya), jadi ketika KIR pasti ditolak. Kita uji tipenya 4x4, garansi tetap ikut," kata Santiko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.