JAKARTA, KOMPAS.com – Bisnis kedirgantaraan Kawasaki Heavy Industries diperkirakan akan menghasilkan pendapatan lebih tinggi daripada bisnis sepeda motor pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2025.
Berubahnya struktur bisnis Kawasaki disebabkan karena pemulihan ekonomi global yang memicu permintaan dari sektor kedirgantaraan, terutama dari pabrikan pesawat Boeing.
Dilansir dari Nikkei Asia (7/8/2023), Kawasaki memperoleh 98 miliar yen atau setara Rp 10,4 triliun pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2023.
Baca juga: Bocoran Bodi Bus Baru Milik Karoseri Tentrem di GIIAS 2023
Dari jumlah tersebut, bisnis sepeda motor dan lainnya yang terkait menghasilkan sekitar 70 persen. Sedangkan kedirgantaraan, yang membuat badan pesawat dan komponen terkait, menyumbang sekitar 15 persen.
“Bisnis kedirgantaraan kami pada akhirnya akan menjadi satu-satunya pendorong pendapatan," ujar Wakil Presiden Kawasaki Heavy Industries Katsuya Yamamoto, dikutip dari Nikkei Asia.
Meningkatnya permintaan mesin jet pesawat telah mengangkat segmen tersebut, bahkan ketika penjualan perusahaan terkait sepeda motor menurun drastis.
Baca juga: Impresi Mengemudikan Toyota Limo Bekas Taksi, Km 300.000-an
Menurut laporan Motorcycles Data, penjualan Kawasaki menurun 4,6 persen pada 2022, yaitu sebanyak 456.357 unit atau menjadi yang terendah dalam 13 tahun terakhir.
Penjualan Kawasaki secara global pernah mencapai rekor pada 2019, yang meraih 644.963 unit. Tapi sayang perolehan itu langsung anjlok karena pandemi Covid-19.
Pasar di Jepang, Korea Selatan, Amerika Utara, dan Amerika Latin penjualan Kawasaki masih mengalami pertumbuhan.
Baca juga: Jatuh Lagi di MotoGP Inggris, Marc Marquez Mengaku Tetap Senang
Tapi tidak bisa mengimbangi menurunnya penjualan di ASEAN sebanyak minus 9,6 persen, di China minus 23,1 persen, dan di Eropa minus 14,3 persen.
Saat ini Kawasaki masih konsisten memasarkan motor-motor bertipe sport, dengan ciri khas warna hijau yang hampir ada di setiap produk.
Kawasaki diketahui memiliki fasilitas produksi motor di Jepang, Amerika Serikat, Indonesia, India, Thailand, Filipina dan Bangladesh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.