JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar di media sosial video yang menampilkan aksi arogan dari pengemudi mobil Mitsubishi Pajero Sport berpelat nomor Polri yang menggunakan lampu strobo dan rotator di tol.
Dalam rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @billturangan, terlihat mobil Pajero Sport berpelat nomor Polri tersebut sedang mengawal sedan mewah dengan nomor polisi berakhiran ‘ZZH’
Saat pengawalan, sopir Mitsubishi Pajero Sport itu terlihat berkendara ugal-ugalan hingga hampir menyerempet mobil lain yang berada di lajur kanan.
Baca juga: Tantangan Mazda Melahirkan MX-5 Listrik Tanpa Karakteristik
“Dan terjadi lagi. Kejadian pagi ini, mulai kecurigaan dari formasi pengawalan yang aneh, mobil dinas di belakang mobil yg sipil didepan mobil dinas. Mobil dinas oknum tsb awalnya sudah akan menyenggol saya dan istri,” tulis unggahan tersebut.
Ketika dikonfirmasi, pemilik akun Instagram bernama Bill Turangan mengatakan peristiwa itu terjadi di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) arah Pantai Indah Kapuk.
“Kejadiannya di tol JORR arah PIK, hari Jumat pekan lalu sekitar pukul 07.00-07.15 WIB,” ucap Bill, saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/8/2023).
View this post on Instagram
Menanggapi hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, setiap petugas yang memiliki identitas harus berperilaku baik dan menjaga aturan.
“Petugas (siapapun atau apapun) yang identitasnya terbaca baik di body maupun pelat nomor kendaraan dalam rangka tugas maupun tidak, harus berperilaku baik dan menjaga aturan, karena itu mencerminkan jati diri dan bisa menjatuhkan institusi jika berperilaku buruk,” ucap Sony, Senin (31/8/2023).
Menurut Sony, pengawalan yang dilakukan oleh petugas dalam video tersebut tidak ada bedanya dengan pengemudi arogan.
“Itu sudah termasuk kategori ugal-ugalan bukan menegur. Jadi jangan sembarangan menggunakan nomor polisi khusus kalau tidak bisa memberi contoh yang baik. Karena hal seperti pada video ini pasti 90 persen ditiru oleh masyarakat,” lanjutnya.
Dalam video tersebut, beberapa warganet juga turut mengomentari aksi pengendara yang melaju pelan di lajur kanan Tol atau yang kerap disebut lane hogger.
Terkait hal itu, Sony menambahkan memang ada beberapa pengendara yang masih menjadi lane hogger, hal ini dikarenakan kurangnya edukasi.
“Dari sisi pengguna jalan raya memang pada umumnya mereka kurang teredukasi, tapi di sini saya lebih berpikir bijak saja. Kalau mau menyalahkan mereka karena etika yang rendah atau tidak paham aturan lalu lintas, itu rekan-rekan polisi paling tahu kekurangannya dan bagaimana cara menanggulanginya,” kata Sony.
Baca juga: Jangan Sembarang Pilih Cairan Engine Flush, Bisa Bikin Sil Rembes
“Jadi bijaklah dalam berkendara dan saling menjaga perilaku untuk mengurangi risiko-risiko kecelakaan. Cukup kasih contoh baik di jalan raya, karena budaya-budaya baik itu hanya kita yang paham yang harus memberi contoh,” lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.