JAKARTA, KOMPAS.com – Jual beli mobil bekas kini tidak hanya mobil penumpang atau passenger car saja, namun juga untuk kendaraan niaga.
Namun biasanya nilai jual kembali segmen mobil penumpang akan menurun drastis dibandingkan dengan harga saat beli baru.
Yudith Defian, pengelola Kudus Motor mengatakan, jual beli kendaraan niaga seken di Indonesia berbeda dengan mobil penumpang, terutama untuk hitungan harga.
Lantaran peminatnya banyak, kendaraan seperti truk atau pikap seken yang hendak dijual kembali tidak akan mengalami penurunan harga yang drastis.
“Kendaraan niaga itu biasanya yang dilihat bagaimana kondisinya. Jika bak, sasis, mesin dan ban bagus. Maka pedagang yang beli juga berani beli dari pemilik sebelumnya dengan harga tinggi. Bila keluaran lawas, itu nanti ada hitungannya lagi, namun tidak akan terlalu banting harga seperti mobil penumpang,” kata Yudith kepada Kompas.com, Senin (5/6/2023).
Baca juga: Tak Lagi Gratis, 3 Golongan Penumpang Bus BTS Ini Akan Dikenakan Tarif
Pria yang membuka showroom jual beli mobil bekas untuk segmen kendaraan niaga dan mobil penumpang di Jalan Raya Tajur, Bogor tersebut juga mengatakan, biasanya pemeriksaan untuk penjualan mobil penumpang sangat banyak, beda dengan mobil niaga.
“Misalnya seperti saat Covid-19, kalau mobil seken biasa itu penjualannya turun drastik. Beda dengan kendaraan niaga yang hanya turun sedikit. Truk atau pikap bekas saat itu tetap dicari. Bahkan bila perekonomian sedang bagus, makin banyak di cari entah itu oleh PT atau perorangan,” kata Yudith.
Baca juga: Bagnaia Waspadai KTM, Binder Bisa Jadi Juara Dunia
Yudith juga mengatakan, untuk truk seken yang di jual biasanya tidak akan lama terparkir di showroom lantaran cepat di bawa pembeli. Beda dengan mobil penumpang yang bahkan bisa berbulan-bulan tidak laku hingga masuk garasi.
“ Apalagi harga truk baru setelah Covid-19 itu naik lumayan banyak karena kondisi pasar mulai membaik, sehingga pembelian truk bekas jadi pilihan,” kata Yudith.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.