Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik DPR Soal Subdisi Kendaraan Listrik, Ini Kata Sri Mulyani

Kompas.com - 31/05/2023, 13:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan RI (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pemberian subsidi terhadap pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai upaya meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.

Pasalnya, saat ini banyak negara yang tengah mendorong penciptaan ekosistem industri kendaraan listrik melalui berbagai instrumen, termasuk subsidi. Apabila Indonesia terlambat, bisa-bisa hanya akan jadi penonton saja.

Indonesia memiliki modal yang cukup banyak mulai dari bahan baku atas baterai sebagai komponen terpenting pada kendaraan listrik, jumlah penduduk, dan lainnya.

Baca juga: Mobil Hybrid Honda Masih Tunggu Peminat

Ilustrasi kendaraan listrik atau electric vehivle (EV). Dok. Freepik Ilustrasi kendaraan listrik atau electric vehivle (EV).
"Indonesia tidak boleh menjadi penonton! Apalagi, Indonesia adalah produsen mineral yang sangat menentukan dunia," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-25, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Adapun negara-negara yang telah memberikan dukungan untuk meningkatkan industri kendaraan listrik, Amerika Serikat (AS), Eropa, China, Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

"Dukungan untuk pengembangan ekosistem industri KBLBB juga dilakukan oleh di banyak negara bahkan AS, Eropa seperti Jerman, dan negara-negara seperti Inggris, Tiongkok, dan beberapa negara tetangga kita di Asia, seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia," kata dia.

"Semuanya secara masif melakukan formulasi kebijakan sebagai upaya untuk memperkuat ekosistem industri KLBB ini," tambahnya.

Baca juga: Nasib Mesin Motor yang Ditarik Usai Dilakukan Konversi

Ilustrasi mobil listrik merek Hyundai yang dipamerkanDokumentasi Tim Komunikasi Lifepal Ilustrasi mobil listrik merek Hyundai yang dipamerkan

Sementara itu, Sri Mulyani juga menyebutkan, produsen kendaraan bermotor di banyak negara telah berkomitmen untuk beralih memproduksi 100 persen mobil listrik di tahun 2035-2040.

"Jadi, mobil listrik menjadi tren keniscayaan," lanjutnya.

Mengenai insentif atau subsidi yang dikeluarkan pemerintah RI untuk kendaraan listrik, juga sebagai upaya menarik investor untuk datang ke Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com