JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan RI (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pemberian subsidi terhadap pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai upaya meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.
Pasalnya, saat ini banyak negara yang tengah mendorong penciptaan ekosistem industri kendaraan listrik melalui berbagai instrumen, termasuk subsidi. Apabila Indonesia terlambat, bisa-bisa hanya akan jadi penonton saja.
Indonesia memiliki modal yang cukup banyak mulai dari bahan baku atas baterai sebagai komponen terpenting pada kendaraan listrik, jumlah penduduk, dan lainnya.
Baca juga: Mobil Hybrid Honda Masih Tunggu Peminat
Adapun negara-negara yang telah memberikan dukungan untuk meningkatkan industri kendaraan listrik, Amerika Serikat (AS), Eropa, China, Vietnam, Thailand, dan Malaysia.
"Dukungan untuk pengembangan ekosistem industri KBLBB juga dilakukan oleh di banyak negara bahkan AS, Eropa seperti Jerman, dan negara-negara seperti Inggris, Tiongkok, dan beberapa negara tetangga kita di Asia, seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia," kata dia.
"Semuanya secara masif melakukan formulasi kebijakan sebagai upaya untuk memperkuat ekosistem industri KLBB ini," tambahnya.
Baca juga: Nasib Mesin Motor yang Ditarik Usai Dilakukan Konversi
Sementara itu, Sri Mulyani juga menyebutkan, produsen kendaraan bermotor di banyak negara telah berkomitmen untuk beralih memproduksi 100 persen mobil listrik di tahun 2035-2040.
"Jadi, mobil listrik menjadi tren keniscayaan," lanjutnya.
Mengenai insentif atau subsidi yang dikeluarkan pemerintah RI untuk kendaraan listrik, juga sebagai upaya menarik investor untuk datang ke Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.