Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Toyota Soal Inden bZ4X Tembus 1 Tahun Lebih

Kompas.com - 17/05/2023, 08:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengungkapkan bahwa saat ini masa tunggu alias inden untuk bZ4X di pasar ritel nasional, mencapai satu tahun lebih.

Hal tersebut, dikarenakan suplai mobil listrik berbasis baterai pertama TAM ini lebih diutamakan ke pemerintahan lebih dahulu. Sebab, pihak perseroan telah berjanji untuk menuntaskan permintaan mereka dalam rentang waktu tertentu.

Apabila telah dipenuhi semua, barulah distribusi merambah ke konsumen ritel. Diperkirakan, kondisi dimaksud bisa mulai dilakukan pada tahun depan.

Baca juga: Toyota Bakal Jual bZ4X Bekas KTT ASEAN 2023, Harga Bisa Turun

Toyota bZ4XKOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Toyota bZ4X

"Dari sisi suplai, sampai bulan lalu kita sudah kirimkan 65 unit. Ke depan, kita akan tambah terus karena order yang masuk 1.000 unit-an," kata Anton

"Sebagai contoh pada bulan ini atau bulan depan, ditambah dengan yang unit KTT ASEAN 2023, akan ada 200 unit lagi. Jadi tidak diimpor hanya untuk KTT saja, namun kita perjuangkan terus agar prinsipal meningkatkan suplainya," lanjut dia.

"Pastinya (distribusi) ke pemerintah dahulu karena komitmen di awal ya terkait pembelian dan penggunaannya. Tapi pada saat unit semakin banyak, kita jual ke ritel dan sebagainya," jelasnya lagi.

Dengan keadaan pasokkan bZ4X dari Jepang ke Indonesia yang terbatas itu, Anton mengakui ada beberapa konsumen yang membatalkan pemesanan dan beralih ke produk Toyota Indonesia lainnya.

Baca juga: Alasan Polisi Kembali Berlakukan Tilang Manual

Sebanyak 65 unit Toyota bZ4X digunakan Pemerintah Indonesia menjadi salah satu kendaraan resmi guna mendukung mobilitas para partisipan penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 di Labuhan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT) yang rangkaian acaranya sudah mulai berlangsung sejak kemarin (9/5) dan acara puncaknya pada Kamis (11/5). Tampak sederetan unit-unit Toyota bZ4X   sedang mengisi daya  pada area charging point (Stasiuan Pengisian Kendaraan Listrik/SPKL) yang berlokasi di Kantor Bupati Manggarai Barat NTT, Selasa (9/5).  Kehadiran kendaraan elektrifikasi berteknologi Battery Electric Vehicle (BEV) itu merupakan wujud komitmen Indonesia sebagai ketua penyelenggara sekaligus tuan rumah ASEAN Summit  tersebut untuk berpartisipasi aktif mendukung upaya dekarbonisasi yang menjadi semangat global menuju era Carbon Neutrality pada 2060 mendatang.Foto: Toyota Sebanyak 65 unit Toyota bZ4X digunakan Pemerintah Indonesia menjadi salah satu kendaraan resmi guna mendukung mobilitas para partisipan penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 di Labuhan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT) yang rangkaian acaranya sudah mulai berlangsung sejak kemarin (9/5) dan acara puncaknya pada Kamis (11/5). Tampak sederetan unit-unit Toyota bZ4X sedang mengisi daya pada area charging point (Stasiuan Pengisian Kendaraan Listrik/SPKL) yang berlokasi di Kantor Bupati Manggarai Barat NTT, Selasa (9/5). Kehadiran kendaraan elektrifikasi berteknologi Battery Electric Vehicle (BEV) itu merupakan wujud komitmen Indonesia sebagai ketua penyelenggara sekaligus tuan rumah ASEAN Summit tersebut untuk berpartisipasi aktif mendukung upaya dekarbonisasi yang menjadi semangat global menuju era Carbon Neutrality pada 2060 mendatang.

Beberapa produk dimaksud ialah Lexus UX300e dan Lexus RZ BEV. Mengingat konsumen bZ4X termasuk ke kelas premium atau masyarakat Indonesia yang memiliki kemampuan belanja lebih dari Rp 1 miliar.

"Pada saat ini kita katakan, mohon maaf mungkin masa tunggunya bisa lebih dari satu tahun. Kalau mau menunggu silahkan, tapi kalau tidak kita juga ada produk lain semisal Lexus RZ dan sebagainya," kata Anton.

"Karena sebenarnya, bZ4X itu segmennya di atas (harga mobil Rp 1,190 miliar) atau segmennya Lexus. Sejauh ini mereka mengerti," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com