JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengungkapkan bahwa saat ini masa tunggu alias inden untuk bZ4X di pasar ritel nasional, mencapai satu tahun lebih.
Hal tersebut, dikarenakan suplai mobil listrik berbasis baterai pertama TAM ini lebih diutamakan ke pemerintahan lebih dahulu. Sebab, pihak perseroan telah berjanji untuk menuntaskan permintaan mereka dalam rentang waktu tertentu.
Apabila telah dipenuhi semua, barulah distribusi merambah ke konsumen ritel. Diperkirakan, kondisi dimaksud bisa mulai dilakukan pada tahun depan.
"Dari sisi suplai, sampai bulan lalu kita sudah kirimkan 65 unit. Ke depan, kita akan tambah terus karena order yang masuk 1.000 unit-an," kata Anton
"Sebagai contoh pada bulan ini atau bulan depan, ditambah dengan yang unit KTT ASEAN 2023, akan ada 200 unit lagi. Jadi tidak diimpor hanya untuk KTT saja, namun kita perjuangkan terus agar prinsipal meningkatkan suplainya," lanjut dia.
"Pastinya (distribusi) ke pemerintah dahulu karena komitmen di awal ya terkait pembelian dan penggunaannya. Tapi pada saat unit semakin banyak, kita jual ke ritel dan sebagainya," jelasnya lagi.
Dengan keadaan pasokkan bZ4X dari Jepang ke Indonesia yang terbatas itu, Anton mengakui ada beberapa konsumen yang membatalkan pemesanan dan beralih ke produk Toyota Indonesia lainnya.
Beberapa produk dimaksud ialah Lexus UX300e dan Lexus RZ BEV. Mengingat konsumen bZ4X termasuk ke kelas premium atau masyarakat Indonesia yang memiliki kemampuan belanja lebih dari Rp 1 miliar.
"Pada saat ini kita katakan, mohon maaf mungkin masa tunggunya bisa lebih dari satu tahun. Kalau mau menunggu silahkan, tapi kalau tidak kita juga ada produk lain semisal Lexus RZ dan sebagainya," kata Anton.
"Karena sebenarnya, bZ4X itu segmennya di atas (harga mobil Rp 1,190 miliar) atau segmennya Lexus. Sejauh ini mereka mengerti," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/17/082200715/penjelasan-toyota-soal-inden-bz4x-tembus-1-tahun-lebih