Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Video Mobil Pemudik Salip Sembarangan di Tol, Ingat Etikanya

Kompas.com - 20/04/2023, 10:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Pemudik yang melintas di Tol Trans Jawa selama arus mudik Lebaran diprediksi akan terus meningkat.

Guna mengantisipai kepadatan, pemerintah melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas seperti one way, contraflow, dan ganjil genap yang dilakukan serentak. 

Dari sejumlah rekaman CCTV, terlihat pemudik dari Jabodetabek mampu berkendara dalam kecepatan normal. Kepadatan lalu lintas hanya tampak terjadi di Gerbang Tol. 

Namun, ada kejadian-kejadian yang turut terekam dari mobil pemudik. Seperti yang diunggah @dashcam_owners_indonesia, Rabu (19/4/2023), di mana memperlihatkan sebuah Kijang Innova tengah mendahului kendaraan lain menggunakan bahu jalan kanan.

Baca juga: Warna Oli Mesin Menghitam, Apakah Jadi Indikasi Sudah Jelek?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

Berdasarkan keterangan di dalam video, kejadian itu terjadi di Tol Semarang-Solo. 

Unggahan video itu mendapatkan beragam komentar. Sebagian menilai jika mobil putih yang berjalan di lajur kanan sudah benar.

Pengemudi mobil putih dinilai menerapkan perhitungan jaga jarak dan mematuhi batas kecepatan di tol. 

"Mobil putih enggak bisa dibilang lane hogger, lihat versi slow motion di depan ada kendaraan lain yang ada di depan. Itu berarti dia menjaga jarak aman antar kendaraan," tulis salah satu komentar. 

Baca juga: Saat Perjalanan Mudik Pengemudi Wajib Terapkan Sikap Defensive Driving

Sementara itu, banyak komentar lain yang mempermasalahkan gaya mengemudi pengendara Innova tersebut, sebab dinilai membahayakan keselamatan orang lain. 

"Kiri padahal kosong, mending ambil dari kiri. Itu bahaya banget, mepet pembatas jalan," sebut komentar lain. 

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving and Consulting Jusri Pulubuhu (JDDC) mengatakan, mendahului kendaraan lainnya sebaiknya memang menggunakan lajur kanan. Tapi, disarankan untuk kembali ke kiri setelah mendahului. 

Bekas roda kecelakaan terjadi di Jalan Tol Solo-Ngawi, Kilometer 534.200 A, lebih tetapnya di dekat Jembatan Operasional Tangkil, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Rabu (19/4/2023), sekitar pukul 07.30 WIB.KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Bekas roda kecelakaan terjadi di Jalan Tol Solo-Ngawi, Kilometer 534.200 A, lebih tetapnya di dekat Jembatan Operasional Tangkil, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Rabu (19/4/2023), sekitar pukul 07.30 WIB.

"Setelah mendahului kendaraan lainnya, sebaiknya balik ke lajur kiri. Jangan pakai bahu jalan, fungsinya kan jelas untuk darurat. Mendahului juga pakai perhitungan matang, kecepatan dan tidak membahayakan pengemudi lain," ucap Jusri kepada Kompas.com, Kamis (20/4/2023). 

Bila melihat kejadian itu, dua pengemudi mobil yang ada di dalam video menurut Jusri, melakukan kesalahan masing-masing. 

Baca juga: Pahami Kode dari Sopir Saat Ada Copet di Dalam Bus

Menurut Jusri, pengemudi mobil yang mendahului terlihat tidak sabar untuk menunggu kendaraan di lajur cepat untuk berpindah jalur. 

Pun begitu dengan mobil yang berjalan di kanan. Jusri menyebut, jika kecepatan kendaraan di bawah batas maksimal, sebaiknya pengemudi menggunakan lajur kiri.

Panoramic Toll Road, Tol Semarang-Solo yang dikelilingi Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, dan Gunung Ungaran.
Hilda B Alexander/Kompas.com Panoramic Toll Road, Tol Semarang-Solo yang dikelilingi Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, dan Gunung Ungaran.
 

"Yang mendahului salah, kenapa ambil bahu jalan sebelah kanan. Tapi, kendaraan yang berjalan di kanan itu sebaiknya juga tau diri, jangan terlalu lama menggunakan lajur cepat di jalan tol," ucapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau