JAKARTA, KOMPAS.com - Selama musim mudik dan balik Lebaran, mobil dengan barang bawaan di atap menjadi salah satu pemandangan yang umum. Meski sudah dianggap hal biasa, sayang masih banyak yang tak menghiraukan penataan serta terkesan asal-asalan.
Seperti video viral di media sosial baru-baru ini yang memperlihatkan aksi nekat pemilik kendaraan mengangkut motor di atap mobil Toyota Calya.
Baca juga: Jangan Egois, Mudik Bukan Siapa Cepat Sampai Kampung Halaman
Dalam video yang diunggah oleh akun Tiktok bernama i.nasution, Senin (17/4/2023), tampak satu unit sepeda motor ditutupi terpal berwarna biru pada bagian depan. Motor tersebut diangkut dengan roof rack yang dipasang di atap mobil. Selain sepeda motor, terlihat juga ada barang lain berupa kardus yang diikat di atap mobil.
“Calya ya? Ini naikin (motornya) gimana?” ucap perekam video tersebut.
@i.nasutionIni baru mudikkk
? suara asli - Gogo Mb
Penting diketahui, menempatkan barang di atap mobil memiliki risiko yang cukup tinggi. Terlebih ketika mobil melintas di jalan dengan kecepatan tinggi dan permukaan jalan yang kurang baik.
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan, pemilik mobil harus melihat aturan main saat akan meletakan barang di atap mobil, hal ini penting karena menyangkut kenyamanan dan keselamatan dalam berkendara.
Paling utama yang harus diperhatikan, yaitu bobot maksimal dari atap mobil ketika membawa barang.
Setelah itu dilanjut dengan tata cara mengemas barang. Mengenai hal ini, Suparna tidak menganjurkan bila barang bawaan hanya diikat tali dan dibungkus menggunakan terpal dan sebagainya karena sangat berisiko, apalagi konteksnya melakukan perjalanan jauh.
“Kalau tidak pakai roof box sebenarnya sangat tidak dianjurkan, sangat berbahaya kita tidak tahu kondisi jalan seperti apa, bila ada guncangan atau saat kecepatan tinggi bisa saja tali terlepas dan barang jatuh. Bahayanya itu ketika barang yang jatuh terkena kendaraan lain, belum lagi dampak-dampak kerugian lainnya,” kata Suparna.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu juga mengungkapkan hal senada. Menurut dia, membawa barang bawaan di atap memiliki banyak kerugian selain dari potensi kecelakaan lalu lintas.
Baca juga: Chery Resmi Perkenalkan Omoda EV dan SUV Jaecoo PHEV
“Yang pasti dengan berat yang bertambah maka handling mobil juga akan berkurang, konsumsi bahan bakar juga akan lebih boros karena beban mobil lebih berat,” ucap Jusri.
“Sebisa mungkin tidak menaruh barang bawaan di atap, bila memang sudah tidak muat jangan paksa dibawa, utamakan keselamatan dalam berkendara itu jadi prioritas utama,” kata Jusri melanjutkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.