Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2023, 17:01 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mudik menggunakan layanan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) hingga saat ini masih alternatif yang dipilih oleh banyak orang.

Saat ini layanan dan juga fasilitas dari tiap perusahaan otobus (PO) juga kian ditingkatkan, namun berkendara menggunakan transportasi publik tidak luput dari modus kejahatan oknum tidak bertanggung jawab seperti copet.

Apalagi, pada saat mudik Lebaran barang bawaan yang dibawa oleh pemudik lebih banyak. Jika pemudik sampai lengah selama di perjalanan, barang bawaan pemudik akan menjadi incaran copet.

Baca juga: Jelang Lebaran, Permintaan Servis Rem Mobil Meningkat

Maka dari itu agar tetap aman selama perjalanan mudik menggunakan bus AKAP, penumpang juga harus waspada terhadap situasi sekitar. Terutama kode yang diberikan oleh sopir bus atau kernet bus jika penumpang tengah menjadi incaran copet.

Salah satu sopir dari PO Raya jurusan Jakarta – Solo yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, di busnya belum pernah alami kejadian penumpang yang menjadi korban copet.

Hanya saja, biasanya beberapa sopir bus punya beberapa kode kepada penumpang jika ada salah satu penumpang yang mencurigakan.

Pemudik di Terminal Terpadu Pulo GebangKOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Pemudik di Terminal Terpadu Pulo Gebang

“Biasanya kami yang di lapangan tahu mana penumpang ingin pergi mudik duluan atau hanya punya tujuan tertentu saat naik bus. Bahkan jika gerak geriknya mencurigakan akan cepat ketahuan jika mereka hanya pemudik palsu,” kata sopir bus tersebut saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (19/4/2023).

Agar penumpang bus menyadari ada bahaya yang mengintai dan tetap waspada, biasanya kode yang diberikan sopir bus adalah memainkan lampu kabin. Jadi lampu akan dinyalakan meski sedang siang sebagai kode adanya copet di dalam bus.

Baca juga: Kondisi Lalu Lintas di Sejumlah Ruas Tol dan Non-tol Jawa Tengah

Namun jika keduanya sudah malam dimana penumpang sudah tertidur, biasanya sopir bus akan memberikan kode dengan cara berkendara yang tidak biasa agar penumpang bangun. Misalnya dengan cara mengendarai zig-zag agar bus bergoncang. 

“Tapi kalau di bus AKAP itu mayoritas jarang ada yah terutama dengan harga tiket yang mahal. Copet pastinya akan mempertimbangkan untuk membeli tiket bus terlebih dahulu karena syarat untuk naik bus AKAP adalah tiket yang dibelinya bukan di dalam bus. Namun meski begitu pemudik tetap harus berhati-hati,” kata sopir bus tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com